Pembangunan Bendungan Temef capai 63,83 persen

10 Februari 2021 13:49 WIB
Pembangunan Bendungan Temef capai 63,83 persen
Pembangunan Bendungan Temef untuk paket satu di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya. ANTARA/HO-Waskita Karya/am.

Bendungan Temef merupakan bendungan terbesar yang dibangun oleh pemerintah pusat untuk mengatasi masalah kekeringan di wilayah tersebut.


Pembangunan Bendungan Temef untuk paket satu di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya sudah mencapai 63,83 persen.

"Sebelumnya kami targetkan 62,8 persen," kata Kepala Teknik PT Waskita Karya Agasi Yudho kepada Antara di Kupang, Rabu..

Bendungan Temef merupakan bendungan terbesar yang dibangun oleh pemerintah pusat untuk mengatasi masalah kekeringan di wilayah tersebut.

Baca juga: Dukung pertanian, PUPR percepat konstruksi Bendungan Manikin di NTT

Yudho mengatakan tidak terlalu besarnya deviasi pembangunan bendungan tersebut dikarenakan saat ini curah hujan cukup tinggi di NTT, khususnya di lokasi pembangunan bendungan itu.

"Curah hujan kali ini memang lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dan ini cukup membuat pekerjaan pembangunan Bendungan Temef sedikit terhambat," ujar Yudho.

Pihak Waskita Karya  tak ingin mengambil risiko terhadap para pekerjanya saat meningkatnya curah hujan. Apalagi saat ini salah satu lokasi yang dibangun adalah bagian aliran sungainya.

Baca juga: KSP: Bendungan Sadawarna dukung Pelabuhan Patimban-kawasan industri

Namun ujar dia untuk mempercepat proses pembangunan bendungan itu dengan tetap memperhatikan mutu pembangunan, para pekerja yang saat hujan lebat tak bisa bekerja di aliran sungai dipindahkan untuk pembangunan beton, serta pembersihan genangan air di lokasi.

"Dengan hujan seperti ini potensi bahaya tidak terdeteksi dengan baik, makanya kami putuskan jika saat hujan pekerjaan yang berbahaya tidak bisa dikerjakan maka kami alihkan ke pekerjaan lain yang lebih aman," tambah dia.

Untuk mengantisipasi korban jiwa saat musim penghujan, pihaknya juga sudah membangun posko di hulu sungai yang tugasnya memantau keadaan jika terjadi banjir.

Ia berharap pembangunan bendungan itu bisa berjalan lancar dan sesuai dengan target yang diharapkan oleh pemerintah.

Pembangunan bendungan dimulai sejak 2018 dibagi dua, yakni paket 1 dikerjakan oleh PT Waskita Karya kerja sama operasional (KSO) dengan PT Bahagia Bangun Nusa, dan paket 2 dikerjakan PT Nindya Karya kerja sama operasional (KSO) PT Bina Nusa Lestari.

Pembangunan Bendungan Temef dengan anggaran sebesar Rp1,4 triliun itu dijadwalkan rampung pada 2022. Namun, ada upaya percepatan sehingga diharapkan rampung satu tahun lebih awal dari jadwal semula.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021