• Beranda
  • Berita
  • Disuntik vaksin, Ketua PBNU tidak rasakan efek samping

Disuntik vaksin, Ketua PBNU tidak rasakan efek samping

10 Februari 2021 16:47 WIB
Disuntik vaksin, Ketua PBNU tidak rasakan efek samping
Dokumentasi - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas saat menjadi pembicara dalam kegiatan Seminar Nasional Kebangsaan Nahdlatul Ulama di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (22/12/2019). ANTARA/Syifa Yulinnas/pri.

penyuntikan vaksin pertama hingga kedua ini tidak ada keluhan apapun

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Robikin Emhas mengatakan tidak merasakan efek samping setelah mendapatkan injeksi vaksin buatan Sinovac, CoronaVac, baik usai disuntik dosis pertama maupun kedua.

"Sejak penyuntikan vaksin pertama hingga kedua ini tidak ada keluhan apapun," kata Robikin kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan pada Rabu disuntik vaksin Sinovac dosis kedua setelah mendapatkan injeksi pertama pada 27 Januari 2021. Usai diberi vaksin dirinya tidak mengalami efek samping baik mengantuk, gangguan makan, pusing, mual ataupun gangguan lainnya.

Atas hal itu, dia mengatakan sebaiknya masyarakat tidak perlu takut untuk disuntik vaksin anti-COVID-19. Adapun setelah divaksin agar juga tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan rajin.

"Saya merasa biasa saja dan melakukan kegiatan normal baru seperti biasa juga. Setelah tuntas dua kali vaksin tidak berarti boleh abai terhadap protokol kesehatan," kata dia.

Menurut dia, pemerintah sudah menerapkan 3T "testing, tracing and treatment" (pengetesan, pelacakan dan perawatan) serta vaksinasi terhadap COVID-19. Maka dari itu, sudah ada upaya pemerintah untuk menekan penularan virus SARS-CoV-2.

Maka, kata dia, setiap pihak untuk dapat bahu membahu menghadapi takdir wabah COVID-19 sehingga dapat keluar dari pandemi.

"Semoga kita semua sehat, Indonesia sehat, dunia sehat. Sehat segala-galanya, termasuk sehat dalam mengelola tata kehidupan bidang idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan maupun lainnya," katanya.

Baca juga: PBNU: 234 kiyai dan tokoh NU wafat selama pandemi COVID-19

Baca juga: Erick nilai dukungan NU penting dalam penanganan COVID-19 dan ekonomi

Baca juga: PBNU lakukan sosialisasi dan penerapan prosedur antisipasi corona

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021