Rencana tersebut akan meminta perusahaan untuk mengembangkan dan menguji kendaraan tanpa pengemudi yang dilengkapi dengan perangkat keras dan perangkat lunak self-driving Aurora.
Dalam sebuah pernyataan telah dikonfirmasi pada akhir tahu ini bahwa Toyota Sienna akan digunakan oleh Aurora dan ketiga perusahaan tersebut "berharap untuk merancang, membangun, dan mulai menguji armada awal Sienna ini di dekat area pengembangan kami".
Seperti laporan dari The Verge, Toyota, Denso dan Aurora akan mulai memproduksi kendaraan otonom untuk operasi ride-hailing skala penuh setelah pengujian selesai.
"Ini menyatukan perusahaan kami untuk meletakkan dasar bagi produksi massal, peluncuran, dan dukungan kendaraan ini dengan Toyota di jaringan ride-hailing, termasuk Uber, selama beberapa tahun ke depan," kata Aurora yang dikutip dari CarsCoops, Kamis.
"Sebagai bagian dari upaya jangka panjang ini, kami akan menjajaki produksi massal komponen penggerak otonom utama dengan Denso dan solusi layanan komprehensif dengan Toyota saat kendaraan ini digunakan dalam skala besar, termasuk pembiayaan, asuransi, pemeliharaan, dan banyak lagi," tambah dia.
Aurora didirikan oleh Chris Urmson, mantan kepala teknisi proyek mobil swakemudi dari Google. Perusahaan mengakuisisi divisi mobil tanpa pengemudi dari Uber pada akhir tahun 2020 dan mempekerjakan banyak insinyur yang bekerja dalam Advanced Technologies Group.
Toyota telah mengembangkan dua produk self-driving utama yang dijuluki 'Chauffeur' dan 'Guardian'. Meskipun tidak satu pun dari sistem ini yang saat ini tersedia pada model produksi, sistem ini bertujuan untuk menyediakan sistem penggerak otomatis penuh.
Baca juga: Toyota targetkan produksi 9,2 juta kendaraan secara global
Baca juga: Lexus goda pelanggan dengan sebuah gambar teaser dari EV mereka
Baca juga: Toyota produsen otomotif terbesar dunia lampaui Volkswagen
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021