Bandeng-bandeng yang dijual di pasar tersebut telah dicek secara fisik maupun secara kimiawi di laboratorium keliling yang didatangkan khusus.
"Pemeriksaan secara fisik ikannya segar, juga pada enam sampel ikan yang dicurigai, dilakukan uji cemaran formalin untuk memastikan keamanan pangan, terjamin mutunya dan bebas cemaran berbahaya. Hasilnya negatif," ujar Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jskarta Barat Iwan Indrianto di Jakarta, Kamis.
Iwan mengatakan ikan yang dicek berasal dari 23 pedagang yang rata-rata diambil dari Muara Angke, Indramayu dan Karawang. Jumlah ikan yang dijual sekitar 3.345 kilogram dengan kisaran berat per ekor 1-5 kilogram.
Baca juga: Jelang Imlek, Sudin KPKP Jakbar cek pedagang bandeng
Baca juga: Kopiah anyaman plastik hingga sambel bandeng asap di Jakarta Fair
Dia menyebutkan ada penurunan jumlah pedagang di banding tahun sebelumnya. Hal itu akibat terdampak pandemi COVID-19.
"Penurunan dari tahun 2020 sekitar 37 pedagang. Mereka terdampak kondisi saat ini," ujar Iwan.
Pengecekan pasokan ikan bandeng saat Imlek oleh Pemprov DKI tidak hanya dilakukan di Rawa Belong, melainkan juga di pasar grosir ikan Muara Angke, Jakarta Utara, pasar tradisional dan swalayan.
"Hal ini dalam rangka memberikan rasa aman kepada masyarakat yang mengonsumsi bandeng di pasar dadakan, Insya Allah aman dari formalin," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati.
Dia memastikan bahan pangan hewani dan pertanian untuk Imlek tersedia serta terjamin mutunya seperti daging babi, ikan bandeng dan 10 produk pangan strategis.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021