Bima Arya mengatakan hal itu dalam sambutannya setelah terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI periode 2021-2024, pada Musyawarah Nasional (Munas) VI APEKSI, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Wali Kota Bogor terpilih sebagai Ketua APEKSI
Baca juga: Presiden minta pemerintah daerah perbanyak program padat karya
Munas VI APEKSI dibuka oleh Presiden Joko Widodo yang hadir secara daring dari Istana Negara, Jakarta, Kamis pagi. Hadir juga secara daring, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Pengurus dan anggota APEKSI yang hadir langsung sekitar 40 wali kota, serta wali kota lainnya hadir secara daring dari 98 wali kota anggota APEKSI.
Bima Arya menuturkan, amanah yang diemban wali kota itu tidak mudah, apalagi dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini situasinya menjadi lebih berat.
"Jadi wali kota itu ada batasnya. Jadi pengurus APEKSI juga ada batasnya. Namun, pertemanan dan persahabatan Insya Allah akan terus berlanjut selama hayat masih dikandung badan," katanya.
Bima menyatakan, optimistis dengan semangat kekeluargaan dan persahabatan, maka anggota APEKSI bisa saling membantu. "Sesama anggota APEKSI, kita akan saling bahu-membahu untuk saling meringankan beban, bertukar pikiran, berbagi pengalaman untuk menunjang kinerja masing-masing," katanya.
Anggota Dewan Pengawas APEKSI periode 2016-2020 menegaskan, pemerintah kota adalah bagian dari pemerintah pusat, yang memiliki kewajiban untuk menyampaikan semua kebijakan pemerintah pusat secara jelas kepada publik agar implementasinya dapat berjalan dengan baik.
"Satu hal yang menjadi mimpi kita semua, ketika semua kebijakan dari pemerintah pusat dapat dipahami, diterjemahkan, dan diartikuliasikan dengan baik oleh semua pemimpin daerah," katanya.
Baca juga: Presiden: Pemerintah daerah jangan hanya imbau masyarakat pakai masker
Baca juga: Wali Kota Bogor ingin punya BUMD seperti Jakpro
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021