Konsultan properti Colliers International menyatakan berbagai kawasan industri di daerah harus siap menerima industri yang terkait dengan kendaraan listrik seperti baterai karena potensi pengembangan ke arah tersebut memiliki peluang yang besar.Masuknya industri-industri baru seperti kendaraan listrik dan baterai menunjukkan peluang besar bagi kawasan industri di Indonesia untuk menyambut berbagai jenis industri lainnya
"Masuknya industri-industri baru seperti kendaraan listrik dan baterai menunjukkan peluang besar bagi kawasan industri di Indonesia untuk menyambut berbagai jenis industri lainnya," kata Director Industrial & Logistics Services Colliers International Indonesia Rivan Munansa dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Menurut dia, memang masih diperlukan analisis mendalam untuk menilai kesiapan kawasan listrik menerima masuknya tipe industri baru seperti kendaraan listrik dan baterai.
Baca juga: Kementerian ESDM: 125 ribu mobil listrik bakal mengaspal tahun ini
Ia berpendapat masuknya kendaraan listrik dan baterai ke pasar tampaknya akan menjadi bintang baru bagi sektor industri dan logistik di Indonesia.
Namun, lanjutnya, barang konsumsi dan e-commerce akan terus meluas, dan juga data center serta fasilitas cold storage masih tetap berkembang, seperti halnya berbagai industri lainnya.
"Dengan mempertimbangkan potensi dan peluang serta berbagai langkah khusus yang dilakukan pemerintah, kesiapan sektor industri untuk menyambut industri baru terlihat positif. Ini memberikan peluang yang luar biasa bagi sektor industri dan iklim investasi di Indonesia," ucap Rivan.
Baca juga: Kementerian ESDM: 101 stasiun pengisian kendaraan listrik terbangun
Sebagaimana diwartakan pemerintah tetap optimis soal pengembangan kendaraan listrik di masa depan, meski penetrasi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dinilai akan berjalan secara bertahap.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Maritim dan Investasi Septian Hario Seto dalam jumpa pers virtual, 5 Februari 2021, mengatakan pemerintah pun telah menyiapkan insentif untuk bisa mendorong kendaraan listrik, salah satunya dengan pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) tahun ini.
"Jadi memang kalau saya lihat sudah ada regulasinya yang akan berlaku di akhir tahun ini, PPnBM untuk mobil listrik ini nol persen. PPnBMnya ini akan nol by Oktober atau November ini. Jadi kalau mau beli mobil listrik, tunggu saja dulu sampai akhir tahun," katanya.
Baca juga: Kemenko: Kalau mau beli mobil listrik, tunggu sampai akhir tahun
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021