Juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra, Ahad, melalui pesan resmi mengatakan 126 orang yang dinyatakan positif COVID-19 itu termasuk ustadz dan juru masak dan merupakan hasil penelusuran (tracing) dari 329 orang di pesantren tersebut.
"Tes antigen yang dilakukan oleh pesantren dengan melibatkan tim medis dari rumah sakit Medika Stania, dan dijadwalkan Senin (15/2) akan dilakukan tes usap oleh Dinas Kesehatan bagi yang dinyatakan positif hasil tes antigen," ujarnya.
Baca juga: Polres Bangka Tengah gencarkan patroli protokol kesehatan COVID-19
Baca juga: Seorang anggota DPRD Bangka terkonfirmasi COVID-19
Munculnya penyebaran SARS-CoV-2 di lingkungan pesantren itu, kata Boy Yandra, setelah ada dua santri yang masuk setelah selesai liburan dan diketahui positif COVID-19.
"Penelusuran dengan melakukan tes antigen kepada dua orang terdekat dari santri yang baru masuk itu dan hasilnya juga positif," katanya.
Untuk mencegah penyebaran virus, kata dia, yayasan pesantren dan Rumah Sakit Medika Stania melakukan karantina dengan membagi empat blok, masing-masing blok pertama bergejala berat, blok kedua setengah bergejala, blok orang tanpa gejala serta blok yang diketahui sehat atau negatif.
"Saya melihat, standar operasional prosedur yang diberlakukan oleh yayasan di pesantren itu sudah cukup baik, namun karena virus tidak nampak dan cepat penyebarannya sehingga ditemukan kasus COVID-19 yang jumlahnya cukup banyak," ujarnya.*
Baca juga: 19 pasien COVID-19 isolasi mandiri di Bangka Barat dinyatakan sembuh
Baca juga: 14 kru kapal tanker di Perairan Mentok positif COVID-19
Pewarta: Kasmono
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021