"Tinggal 3 orang yang belum ditemukan. Untuk sementara pencarian dilanjutkan besok," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep Abd Rahman Riadi dihubungi ANTARA dari Pamekasan, Senin malam.
Baca juga: Enam awak kapal pandu hilang di perairan Pemalang ditemukan selamat
Ketiga ABK yang belum ditemukan itu masing-masing dari Desa Lobuk dan Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep, yakni Juma'awam, dan Harun, serta Endin.
"Juma'awam dan Harun ini dari Desa Lobuk, sedangkan Endin dari Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep," katanya.
Baca juga: Tim SAR gabungan temukan jenazah ABK KM Bintang di Sungai Kumbe
Abd Rahman menuturkan, KM Berhasil II dengan Kapten Kapal Haji Hisyam, warga Pulau Mandangin, Sampang, Madura, Jawa Timur itu berangkat dari Pelabuhan Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, hendak mencari ikan menuju perairan Timur Laut atau Tenggara Pulau Gilingan Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, Sumenep Minggu (14/2/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Sekitar pukul 21.00 WIB, tiba-tiba turun hujan lebat yang disertai angin kencang dengan ketinggian ombak sekitar 3 meter. KM Berhazil II digulung ombak susulan lalu lambung kapal pecah.
Sebanyak 17 orang ABK terlempar ke laut. Ada yang menyelamatkan diri dengan berpegangan pada bambu dan boks ikan, sebanyak 14 orang, sedangkan 3 orang lainnya hilang.
"Lokasinya pada koordinat -7.298978,113.732095 di sekitar Perairan Pulau Gili Genting dan korban selamat telah dievakuasi dengan menggunakan KM Pendowo Limo menuju Pelabuhan Rakyat (Pelra) Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep," kata Rahman, menjelaskan.
Baca juga: Tiga ABK WNI hilang di perairan Pulau Jeju, Korsel lanjutkan pencarian
Kabar tenggelamnya KM Berhasil II ini disampaikan oleh nelayan lain ke petugas.
Tim gabungan dari BPBD Pemkab Sumenep, Polsek, Koramil dan masyarakat nelayan langsung bergerak mengevakuasi para korban, dan hingga sekitar pukul 16.00 WIB Senin sore ditemukan korban selamat sebanyak 14 orang.
"Sebagian korban selamat saat ini sudah ada yang telah tiba di rumahnya masing-masing," kata Kepala BPBD Pemkab Sumenep Abd Rahman Riadi, menjelaskan.
Baca juga: Seorang ABK hilang akibat KM Mina Rejeki tenggelam di Muara Angke
Salah seorang korban selamat Haji Hisyam yang juga kapten KM Berhasil II itu menuturkan, dirinya bersama para ABK lainnya sempat terombang-ambing di laut lepas selama sekitar 3 jam dengan menggunakan alat seadanya seperti box ikan dan bambu, sebelum datang pertolongan dari nelayan lain dan petugas gabungan.
"Kalau teman-teman yang belum ditemukan ini, kemungkinan terseret ke arah timur, karena arusnya yang sangat kencang ke arah timur," kata Hisyam.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021