Indeks S&P/ASX 200 naik 0,3 persen pada 6.888,30 poin sekitar 2330 GMT. Indeks acuan naik hingga 0,7 persen di awal sesi mencapai 6.913,70 poin, level tertinggi sejak 25 Februari 2020.
Penambang itu menjadi pendorong terbesar untuk indeks acuan, melompat 1,7 persen ke level tertinggi sejak 27 Januari.
BHP Group terangkat 2,5 persen ketika melaporkan laba paruh pertama terbaiknya dalam tujuh tahun dan mengumumkan rekor dividen interim. Perusahaan juga memperkirakan permintaan China yang kuat akan berlanjut pada 2021.
"Laporan yang lebih kuat (dari BHP) dengan latar belakang pergerakan positif pertumbuhan semalam akan melihat awal yang konstruktif untuk perdagangan Asia Pasifik hari ini," kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets and Stockbroking.
Rio Tinto dan Fortescue Metals Group, yang dijadwalkan akan merilis laporan keuangan di akhir pekan, terdongkrak masing-masing sebanyak 3,8 persen dan 1,7 persen.
Sektor penambang juga terbantu oleh harga tembaga yang kuat, yang melonjak ke level tertinggi sejak 2012 pada Senin (15/2).
Sektor keuangan menguat 1,1 persen, dengan tiga dari bank "Empat Besar" diperdagangkan di wilayah positif.
Saham pemberi pinjaman terbesar kedua di negara itu, National Australia Bank, naik 2,3 persen setelah bank membukukan kenaikan laba kuartal pertama dari dua kuartal sebelumnya, dan menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan pada ekonomi.
Pemberi pinjaman utama Commonwealth Bank of Australia kehilangan hingga 1,3 persen, membebani indeks acuan.
Di antara keuntungan lainnya, saham energi naik sebanyak 1,6 persen, didorong oleh lonjakan harga minyak semalam karena peluncuran vaksin COVID-19 menjanjikan menghidupkan kembali permintaan.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 bangkit kembali, naik sebanyak 0,8 persen menjadi 12.608,27 poin.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
