"Sebanyak 76 sekolah yang rusak berat itu, terdiri dari, gedung SD, gedung TK/PAUD masing masing 35 unit serta gedung SMA, SMK dan SMP masing masing dua unit. Sementara, gedung SLB hanya mengalami rusak ringan hingga sedang," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Aksan di Mamuju, Selasa.
Gedung SD menjadi sarana pendidikan yang paling banyak mengalami kerusakan yang jumlahnya mencapai 74 unit, kemudian gedung TK/PAUD sebanyak 50 unit, 11 unit gedung SMP, gedung SMK 10 unit, sebanyak enam gedung SMA dan dua unit bangunan SLB.
Baca juga: 136.957 penyintas bencana gempa Sulbar terima manfaat dari PMI
Sementara itu, setelah dilakukan assesment oleh Dinas PU Sulbar, tercatat 77 bangunan perkantoran di Kabupaten Mamuju yang rusak akibat terdampak gempa, tediri 33 unit kantor lingkup Pemprov Sulbar, 29 instansi vertikal dan 25 kantor lingkup Pemkab Mamuju.
Aktivitas perkantoran di lingkup Pemprov Sulbar hingga kini masih berlangsung di bawah tenda.
Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan menghindari risiko jika terjadi gempa susulan.
"Aktivitas di bawah tenda juga masih diputuskan sambil menunggu hasil assesment gedung kantor terdampak gempa yang sementara berlangsung. Kami (Dinas PU Sulbar) masih melakukan assesment kondisi perkantoran di Sulbar," terangnya.
"Sampai saat ini, kami telah melakukan assesment lebih dari 100 gedung," tambah Muhammad Aksan.
Penanganan bencana gempa kini masa memasuki masa transisi darurat menuju pemulihan.
Masyarakat berharap besar kepada pemerintah pusat maupun daerah agar aktivitas pendidikan dan perkantoran di Sulbar dapat berjalan normal seperti sebelumnya.
Baca juga: BPBD Majene: Terdapat 7.240 rumah rusak akibat gempa
Baca juga: PMI open donasi untuk korban gempa Sulbar
Pewarta: Amirullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021