• Beranda
  • Berita
  • Pelaku industri fesyen harapkan dukungan pemerintah di tengah pandemi

Pelaku industri fesyen harapkan dukungan pemerintah di tengah pandemi

16 Februari 2021 19:15 WIB
Pelaku industri fesyen harapkan dukungan pemerintah di tengah pandemi
Petugas menata karya yang dipamerkan saat acara Pameran Masker Indonesia di Galeria Mall, Yogyakarta, Selasa (3/11/2020). (Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian saat pandemi COVID-19, pelaku industri fesyen berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih, salah satunya boleh menyelenggarakan pagelaran busana walau dengan protokol kesehatan ketat, demikian Ketua Nasional Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma.

"Dengan pemerintah men-support, kita akan semangat dan imun jadi kuat. Pemerintah support-nya penting banget kayak walaupun event itu mengikuti protokol kesehatan harusnya bisa dijalankan agar semangatnya ada," kata Ali saat dihubungi ANTARA, Selasa.

Baca juga: Pandemi COVID-19 ciptakan tren baru di industri fesyen

Dukungan pemerintah sangat diperlukan oleh pegiat fesyen agar tetap semangat dan bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19.

Pandemi sangat mempengaruhi kelangsungan bisnis fesyen di tanah air. Menurut Ali, selama pandemi daya beli masyarakat terhadap produk fesyen sangat menurun.

"Kita bisa survive kalau semacam menjual produk fesyen yang menyesuaikan karena lagi diperlukan," ujar Ali.

Ali mengatakan banyak pegiat bisnis fesyen yang beralih ke sistem penjualan online, namun hal tersebut belum bisa total karena masih terkendala oleh masalah pemahaman teknologi.

"Kendalanya pengetahuan mengenai teknologi itu sendiri, fungsinya seperti apa, belum terlalu mahir apalagi semakin ke sini semakin mumet kayak membaca algoritma Instagram, mereka kan perlu belajar lagi," kata Ali.

Ali berharap pemerintah bisa memberi pelatihan terkait dengan digitalisasi kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) namun tidak terbatas untuk cara menjualnya saja.

"Cara kerja teknologi itu sendiri seperti apa, itu yang perlu di-training bukan sekadar jualan online-nya. Instagram seperti apa, market place itu seperti apa, bukan hanya teknik jualan di market place," kata desainer asal Bali itu.

Industri Kecil Menengah (IKM) di bidang fesyen sendiri berkontribusi besar pada Produk Domestik Bruto (PDB) yakni sebesar 19,5 persen pada tahun 2019, yang sebelumnya 5,4 persen termasuk fesyen muslim.


Baca juga: Pelaku industri fesyen Bandung ubah strategi usaha selama pandemi

Baca juga: Olah kreativitas kunci bertahan di industri fesyen kala pandemi

Baca juga: Kemenperin konsisten cetak wirausaha muda sektor kriya dan fesyen

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021