Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiapkan lahan seluas 20 hektare di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang untuk ruang usaha bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah.Kami sudah siapkan 20 hektare bagi UMKM untuk mendukung kebutuhan industri karena tidak semunya menggunakan 'high tech' tetapi ada beberapa kebutuhan yang sifatnya dolly sehingga masyarakat tidak ditinggal dan ikut terlibat,
Bupati Batang Wihaji di Batan, Selasa, mengatakan bahwa pemkab sudah menyampaikan kepada konsorsium untuk memberikan ruang bagi para pelaku UMKM di daerah setempat.
"Kami sudah siapkan 20 hektare bagi UMKM untuk mendukung kebutuhan industri karena tidak semunya menggunakan 'high tech' tetapi ada beberapa kebutuhan yang sifatnya dolly sehingga masyarakat tidak ditinggal dan ikut terlibat," katanya.
Baca juga: Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang terus dikebut
Wihaji mengatakan sesuai perintah Presiden Joko Widodo, semua kawasan industri wajib melibatkan warga lokal dan memberikan ruang bagi UMKM.
"Melibatkan UMKM lokal dalam investasi maka ada sinergi dalam menyuplai untuk menunjang kebutuhan industri, seperti makanan dan minuman, dan pakaian," katanya.
Menurut dia, investasi tidak hanya membantu dalam menciptakan lapangan kerja tetapi juga harus ada suplai kebutuhan industri dari UMKM sehingga nanti ada pergerakan, pertumbuhan, dan pertahanan ekonomi masyarakat lokal dari dampak industri.
Baca juga: BKPM: tiga perusahaan besar berinvestasi di KIT Batang
Saat ini, kata dia, sudah ada 3 perusahaan besar dari luar negeri yang positif berinvestasi, yakni LG, KCC Glass, dan Wavin yang nilai investasinya mencapai ratusan triliun rupiah
"Karena itu, dalam 5 tahun ke depan kebutuhan tenaga kerjanya bisa mencapai 150.000 orang. Itu data yang dilaporkan Direktur utama PT KIT Batang," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021