• Beranda
  • Berita
  • Harga emas anjlok 24,2 dolar tertekan kenaikan imbal hasil obligasi AS

Harga emas anjlok 24,2 dolar tertekan kenaikan imbal hasil obligasi AS

17 Februari 2021 06:01 WIB
Harga emas anjlok 24,2 dolar tertekan kenaikan imbal hasil obligasi AS
Ilustrasi - Emas batangan dan uang dolar AS. ANTARA/Shutterstock/pri.

Emas bergeser dari aset lindung nilai inflasi, seperti yang telah terjadi untuk sebagian besar tahun 2020, menjadi aset safe-haven lagi

Harga emas merosot pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, tertekan kenaikan tajam imbal hasil (yields) obligasi pemerintah Amerika Serikat usai liburan akhir pekan tiga hari.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, anjlok 24,2 dolar AS atau 1,33 persen menjadi ditutup pada 1.799,00 dolar AS per ounce.

Akhir pekan lalu, Jumat (12/2/2021), harga emas berjangka turun 3,6 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.823,20 dolar AS, namun naik 0,6 persen sepanjang minggu lalu.

Emas berjangka juga terpuruk 15,9 dolar AS atau 0,86 persen menjadi 1.826,80 dolar AS pada Kamis (11/2/2021), setelah menguat 5,2 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.842,70 dolar AS pada Rabu lalu (10/2/2021).

"Emas bergeser dari aset lindung nilai inflasi, seperti yang telah terjadi untuk sebagian besar tahun 2020, menjadi aset safe-haven lagi," kata ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali, seperti dikutip Reuters, menunjuk pada kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang diperkirakan dari stimulus ekonomi besar-besaran yang juga telah mendorong imbal hasil obligasi AS 10-tahun lebih tinggi, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Imbal hasil obligasi 10 tahun pemerintah AS naik ke titik tertinggi sejak Maret 2020, mendekati puncak kepanikan pandemi.

Juga membebani emas, indeks-indeks utama saham AS mencapai tertinggi sepanjang masa dipicu optimisme seputar paket bantuan virus corona AS senilai 1,9 triliun dolar AS.

Emas berada di bawah tekanan tambahan ketika Fed New York pada Selasa (16/2/2021) melaporkan bahwa indeks manufaktur Empire State naik 8,6 poin menjadi 12,1 pada Februari, menandai tingkat aktivitas tertinggi sejak Juli 2020.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 0,3 sen atau 0,01 persen menjadi ditutup pada 27,325 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April melonjak 20,6 dolar AS atau 1,64 persen menjadi menetap di 1.279,60 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas jatuh lagi 3,6 dolar, tertekan penguatan "greenback"
Baca juga: Emas anjlok 15,9 dolar, terseret ambil untung dari kenaikan empat hari
Baca juga: Emas naik lagi 5,2 dolar AS, didorong inflasi dan harapan stimulus

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021