Wabah virus corona jenis baru, yang terdeteksi di China pada akhir 2019, telah menewaskan 2,4 juta orang di seluruh dunia serta mengubah kehidupan normal miliaran orang dan membuat Inggris mengalami kemerosotan terburuk dalam 300 tahun.
PM Johnson, yang akan menetapkan tahapan penguncian (lockdown) pada 22 Februari, mengatakan rencana pencabutan lockdown itu akan dilakukan dengan berhati-hati tetapi tidak dapat diubah.
Inggris Raya sejauh ini telah mengimunisasi 15,6 juta orang dengan dosis pertama vaksin COVID-19.
Surat kabar Daily Mail menyebutkan bahwa pelonggaran penguncian secara terbatas akan dimulai pada April berupa pemberian izin bagi tempat-tempat liburan dan hotel lebih besar untuk buka kembali. Namun, pub, bar, dan restoran harus menunggu hingga Mei. Beberapa tempat olahraga, seperti golf dan tenis juga akan dibuka lagi.
Pembukaan kembali pub secara penuh akan dimulai pada awal Juni.
"Bisnis rekreasi mungkin tidak kembali 'normal secara luas' hingga Juli di bawah peta jalan keluar dari lockdown," demikian dilaporkan Daily Mail, yang juga menyebutkan bahwa keputusan akhir tentang itu belum dibuat oleh Johnson.
"Para staf kantor diharapkan diberi tahu untuk tetap bekerja dari rumah ketika perdana menteri mengumumkan peta jalan pelonggaran lockdown. Pesan 'bekerjalah dari rumah jika Anda bisa' akan terus berlanjut di masa mendatang," kata Daily Mail.
Pelonggaran pembatasan sosial yang paling ketat pada kebebasan pribadi pada masa damai dalam sejarah Inggris modern itu akan disertai dengan program pengujian massal COVID-19.
Sekolah-sekolah di Inggris akan dibuka kembali pada 8 Maret.
Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris kembali berlakukan 'lockdown', varian baru COVID-19 menggila
Baca juga: Survei: infeksi COVID-19 Inggris turun 30 persen selama "lockdown"
Baca juga: Olahraga elite terus dilanjutkan di tengah lockdown nasional Inggris
Varian baru COVID-19 menyebar di Eropa
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021