Ketua Siberkreasi, Yosi Mokalu, mengatakan tantangan keamanan yang paling besar dihadapi UMKM ada pada sikap acuh dan tidak peduli, juga proses migrasi ke online yang cukup cepat sehingga tidak dibekali cukup pengetahuan di ranah digital.
Baca juga: Yosi "Project Pop" buka suara soal tudingan jadi ketua "influencer"
"Keamanan menjadi prioritas. Ini penting karena akan dapat mengganggu kepercayaan. Namun, banyak yang menganggap ini remeh. Alasan lainnya, pemilik UMKM punya latar pengetahuan yang berbeda, sebaiknya UMKM mencari bimbingan sumber terpercaya supaya aman," ujar Yosi dalam webinar #AmanBersamaGojek, Kamis.
Mengutip data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Yosi mengatakan upaya serangan siber meningkat empat kali lipat sepanjang 2020, dengan angka hampir 190 juta upaya serangan siber di Indonesia. Sementara pada 2019 tercatat hanya 39 juta upaya serangan siber.
Kecenderungan peningkatan upaya serangan siber telah ada sejak awal pandemi dengan puncaknya pada Agustus 2020 menyentuh angka 63 juta upaya serangan siber, jauh meningkat jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019 yang hanya 5 juta upaya serangan siber.
Baca juga: Siberkreasi raih penghargaan WSIS Prizes 2020
"Hal ini dipengaruhi oleh perubahan pola hidup masyarakat di masa pandemi, work from home, study from home, dan itu menyebabkan pemakaian internet, transaksi online semakin banyak," kata Yosi.
Keamanan siber menjadi penting untuk diperhatikan karena berhubungan dengan roadmap atau visi pemerintah, di mana bangsa Indonesia sedang menuju Digital Nation. Terdapat tiga komponen besar di dalamnya, yaitu pemerintahan digital, masyarakat digital dan ekonomi digital.
Lebih lanjut, Yosi mengatakan umumnya serangan siber mensasar kegiatan transaksional, yang di dalamnya termasuk UMKM. Untuk itu, Siberkreasi melakukan kolaborasi bersama mitra, salah satunya dengan Gojek untuk melakukan literasi digital.
"Melalui literasi digital kita juga ingin meningkatkan kompetensi keamanan digital untuk UMKM," ujar Yosi.
Head of Merchant Platform Business Gojek, Novi Tandjung, mengatakan keamanan menjadi komitmen Gojek karena sangat erat hubungannya dengan kelancaran usaha para mitra.
Novi mengatakan Gojek juga telah bekerja sama dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), DPR, LSM dan tokoh publik, untuk melakukan edukasi keamanan siber kepada para mitra.
"Pada 2021 kami akan gencarkan lebih lagi melalui kegiatan edukasi di berbagai channel yang kita punya dengan memanfaatkan semua komunitas yang kami punya," ujar Novi.
Baca juga: Yosi Project Pop: Banyak follower, tanggung jawab makin besar
Baca juga: Yosi: kreativitas seni sulit berkembang karena pikiran porno
Baca juga: #KonserGue2 akan jadi konser pertama Project Pop berbau politik (video)
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021