Produsen mobil Jepang itu memutuskan untuk membangun kendaraan di Inggris pada 2016 silam, mereka percaya terhadap pasar Inggris yang besar setelah hanya beberapa bulan referendum Brexit meningkatkan ketidakpastian atas hubungan perdagangannya dengan Uni Eropa.
Pada Malam Natal tahun lalu, London dan Brussel mencapai kesepakatan yang memungkinkan perdagangan bebas tarif selama ambang batas konten lokal terpenuhi.
Nissan mengatakan pada Januari akan mendapatkan lebih banyak baterai di Inggris sebagai hasilnya dan bos di Eropa, Gianlucca de Fichy mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya akan merencanakan investasi lebih lanjut.
"Kami telah menginvestasikan lebih dari 400 juta pound sejauh ini di pabrik Inggris kami, dan kami berencana di tahun-tahun mendatang untuk melampaui angka investasi 1 miliar, termasuk karena pengenalan e-Power yang akan segera dipasarkan," kata dia seperti dikutip dari Reuters, Jumat.
Ditanya tentang manufaktur silang dengan mitra aliansi Renault, de Ficchy mengatakan Nissan masih bekerja sama dengan produsen mobil Prancis itu.
"Kami terus bekerja sama dengan Renault dan mempelajari peluang-peluang yang mungkin muncul, dari segi model dan teknologi mobil," ujarnya.
Baca juga: Nissan sesuaikan produksi di Jepang pasca gempa bumi
Baca juga: Nissan isyaratkan kerja sama dengan Apple Car?
Baca juga: Nissan Kicks 2021 resmi mengaspal di AS
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021