"Kematian juga pun bertambah satu orang dari sebelumnya 41 orang kini menjadi 42 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiono di Lebak, Jumat.
Meningkatnya kasus penyebaran Corona tersebut akibat dioptimalkannya penanganan 3T yakni Testing (pemeriksaan), Tracing (penelusuran), dan Treatment (pengobatan).
Penanganan 3T itu guna memutus mata rantai penularan virus COVID-19 dan perlu dilakukan pelacakan kasus agar mendapatkan perawatan hingga pencegahannya.
Baca juga: Doa Baduy untuk pandemi COVID-19
Baca juga: Petani Lebak, Banten mulai panen padi di tengah pandemi COVID-19
Selain itu juga berbagai elemen masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan dan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Penegakan disiplin protokol kesehatan yang melibatkan tim Satgas COVID-19 terdiri dari TNI, Polisi dan pemerintah daerah mereka sudah bekerja keras untuk pengendalian penyakit yang mematikan.
Mereka melakukan razia masker hingga membubarkan kerumunan di tempat-tempat keramaian serta melakukan tindakan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.
"Kami berharap semua elemen masyarakat dapat menjaga dan mengendalikan SARS-CoV-2 dengan mematuhi protokol kesehatan dan M3," katanya menjelaskan.
Ketua Pengawasan COVID-19 Kabupaten Lebak Dartim mengatakan terus memaksimalkan pengendalian COVID-19 dengan diperpanjang PSBB sampai 14 Maret 2021.
"Kami, selama PSBB, terus bekerja maksimal mulai patroli, sosialisasi edukasi sampai membubarkan kerumunan guna mencegah penularan COVID-19," katanya.
Berdasarkan data COVID-19 Kabupaten Lebak sampai Jumat ini tercatat total 2.056 orang positif, sebanyak 1.453 orang sembuh, 562 orang isolasi dan dirawat serta 42 orang meninggal.*
Baca juga: Kasus COVID-19 di Lebak, Banten tembus 1.854 orang
Baca juga: Satgas COVID-19 Lebak mengoptimalkan razia masker kendalikan COVID-19
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021