"Yang perlu diwaspadai, mungkin suhu. Suhu kita di Februari sampai Maret, bisa mencapai 33 sampai 34 derajat Celsius," ujar Forecaster BBMKG Wilayah I Medan, Christin Matondang di Medan, Sabtu.
Dampak peningkatan suhu udara tersebut, tidak hanya dirasakan pada siang hari, namun juga di malam hari akibat cuaca lebih kering dan terasa lebih panas dari sebelumnya 32 derajat Celsius.
Baca juga: BMKG: Pelambatan angin di pesisir Sumur akibat sirkulasi siklonik
Baca juga: BMKG lakukan pengukuran struktur tanah tahap akhir di Medan
Sehingga penduduk khususnya di Kota Medan akan mengalami kegerahan, terutama pada malam hari di tengah peralihan musim menuju kemarau yang terjadi dewasa ini.
"Secara umum, curah hujan di Sumut jauh berkurang. Kalau di Sumut terdapat dua kali periode hujan yang cukup rendah, yakni Februari hingga Maret, dan Juli sampai Agustus," kata dia.
"Jadi di Sumut itu, tidak seperti di Jawa, pola hujannya berbeda. Untuk potensi hujan sedang hingga lebat itu, sudah berkurang di bulan Februari," ucap Christin.*
Baca juga: Gempa magnitudo 5,6 guncang Padang Lawas Sumatera Utara
Baca juga: Kota Medan rasakan getaran gempa magnitudo 6.4 di Sinabang
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021