Tim pembangunan mengangkat dan memasang balok terakhir sebagai bagian dari upacara tradisional “topping out”, di mana pimpinan dan karyawan mitra dagang memiliki kesempatan untuk menandatangani balok dan berpartisipasi dalam pengambilan foto.
Ultium Cells, perusahaan patungan antara General Motors dan LG Chem, akan memproduksi secara massal sel baterai Ultium di fasilitas tersebut untuk mendorong masa depan tanpa emisi, kendaraan serba listrik.
Baca juga: GM bermitra dengan Navistar pasok sel bahan bakar truk
Baca juga: GM raih penjualan kuartal empat selevel prapandemi
GM dan LG Chem menginvestasikan 2,3 miliar dolar atau sekira Rp32,3 triliun dalam fasilitas ini untuk mendukung manufaktur EV (kendaraan listrik) di AS, dan pada gilirannya, pekerjaan lokal, pendidikan, pelatihan karier, dan infrastruktur.
Lebih dari 500.000 jam telah dikhususkan untuk pengembangan fasilitas, yang dijadwalkan selesai pada tahun 2022. Ini termasuk pembuatan dan pemasangan struktur baja buatan AS. Kerangka bangunan memungkinkan terciptanya lingkungan denah lantai terbuka yang inovatif, dengan koridor utama yang membentang selebar interior bangunan dan menciptakan titik koneksi alami di seluruh operasi.
Pabrik itu akan berukuran 30 lapangan sepak bola dan akan memiliki kapasitas tahunan lebih dari 30 gigawatt jam dengan ruang untuk diperluas. "Kami senang pembangunan di Ultium terus berjalan dengan aman dan sesuai jadwal,” kata Kee Eun, presiden Ultium Cells LLC, dikutip Minggu.
“Meskipun kami menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak awal karena pandemi COVID-19, kami berhasil mengeksekusi sesuai rencana berkat upaya kolaboratif antara General Motors dan LG Chem, serta dukungan dan komitmen dari mitra kontrak kami dan komunitas lokal."
Baca juga: GM terjun ke bisnis pengiriman gunakan van listrik
Baca juga: Hyundai beli pabrik GM di Rusia
Saat konstruksi berlanjut, begitu pula perekrutan. Perusahaan akan merekrut 30 anggota tim Ultium Cells baru pada 1 Maret. Ultium Cells akan menciptakan lebih dari 1.100 pekerjaan baru di Northeast Ohio dan merekrut untuk mengisi posisi tersebut.
Baterai Ultium untuk kendaraan listrik yang dikembangkan GM bersama LG Chem memiliki keunikan di industri karena format besar, sel berbentuk kantung sehingga bisa ditumpuk secara vertikal maupun horisontal di dalam kemasan baterai.
Ini memungkinkan para insinyur untuk mengoptimalkan penyimpanan energi baterai dan tata letak untuk setiap desain kendaraan.
Opsi energi ultium berkisar dari 50 hingga 200 kWh, yang dapat memungkinkan jangkauan perkiraan GM hingga 400 mil (hampir 650 km) untuk satu kali pengisian penuh, juga memungkinkan kendaraan berakselerasi dari 0-100 km per jam dalam tiga detik.
Motor yang dirancang sendiri akan mendukung penggerak roda depan, penggerak roda belakang, penggerak semua roda, dan kinerja aplikasi penggerak semua roda. EV bertenaga Ultium dirancang untuk pengisian cepat Level 2 dan DC.
"Sebagian besar akan memiliki kemasan baterai 400 volt dan kemampuan pengisian cepat hingga 200 kW sementara platform truk kami akan memiliki paket baterai 800 volt dan kemampuan pengisian cepat 350 kW," jelas GM.
Baca juga: GM perpanjang pemangkasan produksi karena kelangkaan chip
Baca juga: GM tingkatkan produksi transmisi matic 10-percepatan
Baca juga: "Perang" truk listrik
Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021