PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyediakan ruang eksplorasi bisnis digital bagi generasi muda di Indonesia agar memiliki kapabilitas yang unggul dan berdaya saing.
“Telkom berupaya mendukung proses pengembangan diri para generasi muda. Meskipun dalam situasi pandemi saat ini, Telkom berusaha ikut menyukseskan program-program digitalisasi ekonomi Indonesia,” kata Vice President Marketing Management Telkom E Kurniawan, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Telkom melalui The 1st IndiHome Business Case Competition (IBCC) menggelar kompetisi IBCC, ajang bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1) untuk mengeksplorasi bisnis dan ide-ide modern yang diikuti mahasiswa se-Jabodetabek dan Banten.
“Melalui kompetisi IBCC, Telkom mengajak mahasiswa untuk mengasah kemampuan berpikir dengan cara baru di dunia digital. Para generasi muda dan dunia pendidikan diharapkan memiliki semangat untuk dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih maju,” jelas E Kurniawan.
Baca juga: Aplikasi digital, senjata utama bisnis saat pandemi
Direktur Consumer Service Telkom FM Venusiana R mengatakan IBCC yang digelar sejak 5 Oktober 2020 hingga 16 Februari 2021 itu, merupakan sebuah kompetisi berbasis kasus yang menjadi studi mahasiswa .
Program ini diikuti 476 tim dengan beranggotakan 3 orang dari berbagai universitas terkemuka di wilayah Jabodetabek dan Banten.
Melihat antusias yang tinggi dari mahasiswa, program IBCC akan digelar rutin setiap tahun yang diperluas menjadi skala nasional sehingga manfaatnya dapat dirasakan tak hanya di wilayah perkotaan Jabodetabek tetapi semua generasi muda di daerah lainnya.
Dari ratusan ide inovatif, terjaring 15 tim yang masuk dalam babak final IBCC yaitu Depok Consulting Group (Universitas Indonesia), WAW TEAM (Universitas Bina Nusantara), Nicoleta (Universitas Tarumanagara), Sarasvati (Universitas Bina Nusantara), Baby Dogge (Universitas Prasetiya Mulya), Kriss (Universitas Bina Nusantara), EasyPeacy (Universitas Indonesia).
Baca juga: Ekonom dorong UMKM adopsi teknologi agar bangkit dari pandemi
Selanjutnya Leviosa (Universitas Indonesia), Agile (Universitas Bina Nusantara), Hoste (Institut Pertanian Bogor), IDEAS (Universitas Bina Nusantara), Noobtastic (Universitas Indonesia), ELEAZER (Universitas Pelita Harapan), Wallstreet (Universitas Indonesia), dan Puntenization (Universitas Bina Nusantara).
Pada babak final 16 Februari 2021, 15 tim yang terpilih dengan berbagai kriteria penilaian seperti eksplorasi masalah, ketepatan penerapan metodologi, kedalaman analisis, serta tingkat urgensi dan seberapa aplikatif solusi yang diberikan.
Juara pertama diraih oleh Noobtastic (rank score 86,33) dari Universitas Indonesia yang beranggotakan Kenny Anderson, Dharma Saputra, dan Sauqi Malikal Mahira. Juara kedua, Baby Dogge (score 81,33) Universitas Prasetiya Mulya dengan anggota tim Maria Chrisanti, Alexandra Daniella, dan Clarissa Joewono. Juara ketiga, Wallstreet ( score 79,33) Universitas Indonesia, dengan anggota tim Ruthana Bitia, Belinda Azzahra, dan Fransiskus Ryan Satya.
Juara favorit dipilih berdasarkan like terbanyak di Instagram, diraih Nicoleta dari Universitas Tarumanegara dengan anggota tim Velecia Apriana, Romeyna Willim, dan Dania Arfilla. Juara favorit kedua, WAW TEAM dari Universitas Bina Nusantara dengan anggota tim Daniel Anthony, Shan Metta Nata, dan Venessia.
Baca juga: Pemerintah akselerasi talenta digital berbasis kecerdasan buatan
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021