PT MRT Jakarta sebagai penyedia layanan transportasi berbasis rel menunjukkan kesiapan petugasnya dalam mitigasi bencana untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang melanda Jakarta akhir-akhir ini.Sejak Januari 2020, kami juga menggunakan pompa air khusus jenis submersible pump yang kami pasang di area entrance
"Di area pintu masuk (entrance) stasiun, tim kita bekerja dengan baik membuat limpasan air yang ada akibat hujan deras tidak sampai masuk ke daerah stasiun dengan posisi entrance yang lebih rendah dari jalan,” ujar Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammad Efendi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Baca juga: MRT Jakarta ubah jam operasional ikuti ketentuan PPKM Mikro
MRT Jakarta juga sudah membuat saluran water trap atau drainase khusus untuk mengalirkan limpasan air dari gedung atau jalan raya terhubung ke drainase kota, jelas Efendi usai mengecek secara langsung kesiapan infrastruktur dan para petugasnya di lapangan untuk menghadapi cuaca hujan ekstrem.
“Sejak Januari 2020, kami juga menggunakan pompa air khusus jenis submersible pump yang kami pasang di area entrance khususnya di Stasiun Setiabudi Astra dan Istora Mandiri karena beberapa letak pintu masuknya yang lebih rendah dari jalan,” ujar Effendi.
Baca juga: MRT siapkan rekayasa lalin terkait pembangunan Stasiun Thamrin
Pompa itu bertugas mengalirkan air genangan yang ada di sekitar entrance saat terjadi hujan ekstrem, air yang disedot oleh pompa itu secara langsung terhubung ke drainase kota.
Tidak hanya pompa, di titik yang rawan genangan seperti Stasiun MRT Setiabudi Astra bahkan dibuat tujuh titik sumur resapan sehingga genangan dapat diantisipaai dengan cukup baik saat hujan ekstrem terjadi.
Sejak tahap perencanaan, MRT Jakarta telah menunjukkan kesigapannya menghadapi kondisi bencana akibat cuaca ekstrem.
Data analisis banjir dan laporan hidrologi hingga 200 tahun ke belakang menjadi acuan MRT Jakarta saat melakukan perancangan desain kereta cepat itu.
Baca juga: KCI diakuisisi MRT, pengamat nilai bertentangan dengan regulasi
Setiap stasiun bawah tanah juga telah dilengkapi dengan pompa air dan di setiap pintu masuknya telah dipasang flood barrier atau papan pelindung banjir.
Sejumlah sensor level air juga ditempatkan di Kali Krukut dan terhubungkan dengan Pusat
Kendali Operasi (OCC) milik MRT Jakarta.
Selain kesiapan peralatan dan infrastruktur, MRT Jakarta juga membina para petugas di lapangan untuk persiapan evakuasi bencana termasuk bencana banjir di saat operasional MRT berlangsung.
Seperti diketahui, pada Sabtu (20/2) DKI Jakarta diguyur hujan dengan intensitas ekstrem dan menyebabkan beberapa wilayah mengalami banjir.
Untuk itu MRT Jakarta menunjukkan kesiapannya dari bencana banjir yang terjadi akibat cuaca ekstrem seperti hujan pada Sabtu minggu lalu itu.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021