Pantauan di Solo, Senin, tidak terlihat antrean panjang yang biasanya terjadi di ruangan untuk tes cepat. Salah satu petugas posko dari angkutan penumpang PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Susilo hingga siang hari baru 50 calon penumpang yang menjalani tes cepat.
"Kalau hari-hari kemarin dari pagi sampai siang hari sudah lebih dari 100 orang yang mengikuti 'rapid test'," katanya.
Meski KA rute Jakarta dibatalkan akibat banjir, dikatakannya, masih ada beberapa calon penumpang yang tetap ingin menjalani tes cepat sebagai syarat naik kereta api jarak jauh.
"Kami seleksi misalnya karena KA batal ya kami tanya dulu, kalau misalnya 'nggak' mau kehilangan uang untuk 'rapid' ya ditunda dulu," katanya.
Ada beberapa calon penumpang yang menanyakan adanya kemungkinan pengembalian biaya tes cepat mengingat hari ini KA rute Jakarta dibatalkan. Terkait hal itu, pihaknya menegaskan khusus untuk biaya tes cepat tidak ada pengembalian meski yang bersangkutan tidak jadi menggunakannya untuk perjalanan.
"Untuk biaya tiket kami kembalikan 100 persen, tetapi hasil 'rapid' tidak bisa dipakai. Ada yang komplain, saya sudah terlanjur 'rapid' apakah bisa dikembalikan, kan 'nggak' bisa. Termasuk selisih harga tiket misalnya calon penumpang beli di Indomaret (pihak ketiga)," katanya.
Salah satu petugas tes cepat dari Klinik Ramadan, Vivien Dian Savitri, mengatakan jika pada hari normal biasanya jumlah peserta tes cepat dari pagi hingga siang sudah mencapai sekitar 170 orang.
"Kalau kemarin yang ikut rapid antigen ada 20 orang, yang GeNose 286 orang. Ini baru 50 orang, itupun paling tujuan Surabaya," katanya.
Untuk hasil tes cepat tersebut berlaku selama 3x24 jam. Menurut dia, jika sudah lebih dari waktu tersebut perjalanan belum juga dilakukan oleh calon penumpang maka yang bersangkutan wajib kembali mengikuti tes cepat.
Sebelumnya, terkait dengan pembatalan KA jarak jauh tersebut Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto menyampaikan permohonan maaf kepada calon penumpang.
"Hingga kini ruas jalur pada petak jalan antara kedunggedeh-Lemah Abang KM 55+100 sampai dengan KM 53+600 masih terendam banjir. Tidak hanya membuat jalur rel tergenang, namun banjir yang mengalir cukup deras juga mengakibatkan pondasi batu balas pada rel tergerus air," katanya.
Terkait hal itu, dikatakannya, hingga saat ini tim prasarana KAI masih melakukan perbaikan dan perkuatan secara berkala pada rel yang tergenang air.
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021