Secara teknis, Indeks Straits Times kemungkinan akan terikat dalam kisaran antara resisten awal di level 2.950 poin.
Saham Singapura ditutup 0,02 persen lebih tinggi pada hari Senin tetapi investor tetap berhati-hati karena kekhawatiran inflasi membebani sentimen pasar.
Pasar AS berakhir lebih rendah Jumat pekan lalu karena patokan imbal hasil obligasi negara naik ke level tertinggi dalam satu tahun, memunculkan kekhawatiran baru bahwa kenaikan bunga pinjaman dan meningkatnya tekanan harga dapat menggagalkan pemulihan ekonomi. Saham-saham sumberdaya dan energi memimpin kenaikan, sedangkan saham konsumen dan teknologi menyeret pasar ke bawah.
Sementara itu, harga minyak mentah turun di Asia dengan dimulainya kembali produksi secara bertahap di Texas. Akan tetapi, kilang-kilang di Teluk membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk bisa kembali beroperasi penuh setelah cuaca beku yang ekstrim.
Riset Ritel MayBank-Kim Eng mengatakan, "Secara teknis, Indeks Straits Times kemungkinan akan terikat dalam kisaran antara resisten awal di level 2.950 poin dan support pada level 2.840 poin dalam waktu dekat."
Baca juga: Saham Singapura berakhir turun 0,97 persen Jumat
Indeks acuan Straits Times Singapura naik tipis 0,57 poin menjadi 2.881,21 poin. Volume perdagangan 3,27 miliar saham senilai 1,36 miliar dolar Singapura. Jumlah saham yang turun melebihi jumlah yang naik dengan 245 banding 219.
DBS Group Holdings turun 0,12 persen menjadi 25,6 dolar Singapura. Mereka menghadapi gugatan hukum di India yang timbul dari pengambilalihan Bank Lakshmi Vilas (LVB) yang bermasalah baru-baru ini, tetapi menyatakan bahwa ketentuan provisi sudah dilaksanakan.
Diakui bahwa tuntutan hukum telah diajukan oleh pemegang saham ekuitas dan obligasi tingkat II yang dihapuskan sebelum tanggal efektif penggabungan di berbagai pengadilan tinggi di India.
DBS melanjutkan dengan menyatakan, "Tidak memiliki risiko tambahan yang tidak terbayar pada tuntutan hukum ini."
Baca juga: Saham Singapura berakhir jatuh, Indeks Straits Times turun 0,4 persen
Ia menambahkan bahwa kewajiban hukum lainnya dalam kegiatan bisnis normal juga telah disediakan.
Di antara saham berkinerja terbaik, Bursa Singapura naik 0,92 persen menjadi 9,92 dolar Singapura, sementara Jardine Strategic menjadi salah satu yang paling merugi dengan turun 1,87 persen menjadi 24,14 dolar AS. (1 dolar AS sama dengan 1,32 dolar Singapura).
Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021