Walaupun banjir telah surut, kebutuhan dapur umum untuk ratusan pengungsi masih akan berlangsung hingga dua hingga tiga hari ke depan,” kata Endang.
Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) melalui Community Disaster Response Team (Co-DRT) menyalurkan sebanyak 1.500 makanan siap saji bagi penyintas banjir di enam wilayah di Jabodetabek.
“Tim ILUNI UI Peduli segera diaktivasi dan turun ke daerah terdampak dan mempersiapkan bantuan yang dapat kami kumpulkan dari berbagai pemangku kepentingan ILUNI UI,” ujar Ketua ILUNI UI Andre Rahadian dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Tim juga mengirimkan logistik dapur umum dan peralatan kebersihan untuk membantu pengungsi maupun masyarakat terdampak banjir.
Tim Co-DRT ILUNI UI Peduli melakukan asesmen dan koordinasi dengan untuk penyaluran bantuan bagi penyintas banjir. Termasuk melakukan pemetaan wilayah terdampak, serta evaluasi kemampuan dan kekuatan yang dimiliki.
Baca juga: ILUNI dukung langkah pembatasan WNA masuk ke Indonesia
Titik aksi dimulai dari dapur umum RW 05 Bangka Jakarta. Selanjutnya 1.500 paket makanan siap saji dan keperluan logistik dapur umum dibagikan ke berbagai titik pengungsian besar, yaitu GOR Otista, Pondok Gede Permai (PGP), Komplek IKPN Veteran-Bintaro, Posko Siaga Bencana kelurahan Petogogan, dan Pejaten Timur.
“Pemilihan titik pengungsian didasarkan pada hasil asesmen dan kontak jaringan Alumni Peduli Center (APC) ILUNI UI,” ujar Ketua sekaligus Koordinator ILUNI UI Peduli, Endang Mariani.
Endang menambahkan sebagian paket makanan siap saji juga dikirimkan ke Posko Sanggar Anak Akar, Pangkalan Jati, Cipinang Melayu, IKIP Jatibening, Cipinang Muara, hingga ke daerah Tambun. Bantuan dikirimkan sambil tetap melakukan asesmen kebutuhan penyintas. Logistik dapur umum berkolaborasi dengan ASNation juga dikirimkan ke Posko Gereja GSRI, GOR OTISTA, dan Bidara Cina.
“Walaupun banjir telah surut, kebutuhan dapur umum untuk ratusan pengungsi masih akan berlangsung hingga dua hingga tiga hari ke depan,” kata Endang.
Baca juga: ILUNI UI: Masih ada perbedaan pemahaman terhadap pandemi COVID-19
Selain di Jakarta dan sekitar, sejak tanggal 12 Februari hingga 14 Februari ILUNI UI telah menjalankan misi kemanusiaan membantu korban banjir di Karawang. Bukan hanya bantuan logistik, ILUNI UI bersama Rumah Sakit UI, ILUNI Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UI, ILUNI Resimen Mahasiswa (MENWA) UI berkolaborasi dengan ASNation dan para mitra lainnya, juga memberikan layanan kesehatan di tiga titik yakni Karangligar Telukjaya, Muara Gembong, dan Pakisjaya Teluk Jaya.
Berbagai persiapan terus dilakukan untuk mengantisipasi masalah kesehatan pascabanjir. Endang juga menekankan penerapan protokol kesehatan untuk para relawan yang tengah turun ke lapangan.
“Untuk mengurangi risiko terpapar COVID-19 bagi para relawan yang turun ke lapangan, protokol kesehatan ketat sama sekali tidak boleh diabaikan,” kata Endang.
Tim Co-DRT ILUNI UI Peduli selalu memberikan update informasi kebutuhan dan berencana melanjutkan aksinya sesuai situasi dan kondisi. Hal ini dilakukan mengingat bencana banjir membutuhkan respons cepat.
“Saat air surut, bukan berarti masalah yang ditinggalkan banjir akan selesai. Dampak psikologis juga dirasakan oleh mereka yang terdampak. Sampah dan lumpur yang menggunung, ancaman penyakit serta kecemasan akan terjadinya banjir berulang, menjadi pekerjaan tambahan lainnya. Oleh karena itu, tim pendampingan psikososial juga akan diturunkan untuk membantu,” imbuh Endang.
Baca juga: Iluni UI nilai ego sektoral hambat penanganan COVID-19
Pewarta: Indriani
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021