• Beranda
  • Berita
  • Kemenparekraf gelar "Modest Fashion Funders Fund 2021"

Kemenparekraf gelar "Modest Fashion Funders Fund 2021"

23 Februari 2021 22:44 WIB
Kemenparekraf gelar "Modest Fashion Funders Fund 2021"
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar ajang "Modest Fashion Founders Fund 2021 (ModestFFFUND)". (Birkom Kemenparekraf)
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar ajang "Modest Fashion Founders Fund 2021 (ModestFFFUND)" berupa pendampingan “brand modest fashion” untuk busana muslim agar dapat mengembangkan bisnis termasuk meningkatkan kapasitas dan akses permodalan.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, dalam keterangannya terkait peluncuran "Modest Fashion Founders Fund (ModestFFFUND) 2021", di Jakarta, Selasa, menjelaskan program yang pertama kali dilaksanakan pada 2019 ini meliputi kegiatan “capital accelerator” dan “capacity building” bagi para pemilik brand Modest Fashion.

“Modest fashion adalah salah satu subsektor ekonomi kreatif yang selama ini berkontribusi besar pada perekonomian. Kami memahami bahwa dengan adanya pandemi, brand-brand sangat membutuhkan dukungan dari berbagai sisi. Melalui program ini, Direktorat Akses Pembiayaan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf berusaha mendukung dari sisi akses pembiayaan dan investasi," ujar Fadjar Hutomo.

Program ini akan memilih 20 brand modest fashion terbaik untuk mengikuti workshop kreatif dengan mentor dari dalam dan luar negeri, serta berkesempatan mendapatkan pembiayaan/permodalan melalui “pitching” kepada lembaga pendanaan dan investor.

Di acara peluncuran juga digelar talkshow secara daring yang lebih jauh membahas tentang "Modest Fashion Founders Fund (ModestFFFUND) 2021".

Talkshow menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Hanifah Makarim, Co-Founder Modest Fashion Week & #Markamarie Franka Soeria, Founder & CEO ElCorps Elidawati Ali Oemar, serta Micro Banking Group Head Bank Syariah Indonesia, Mohammad Isnaeni.

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim, menjelaskan, program ini membantu menyiapkan pemilik brand modest fashion untuk siap dilirik oleh investor potensial atau lembaga pendanaan.

Melalui kegiatan ini pelaku/desainer modest fashion diharapkan mendapat pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usaha kreatifnya. Lebih jauh, dapat mendukung terwujudnya Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.

Pada 2019, ModestFFFUND telah melahirkan Top 20 yang terdiri dari brand modest fashion yang kuat secara bisnis. Diantaranya Dresssofia, Swimsweets, WGB, Monika Jufry, Meeta Fauzan, Nonns, WAD Studio, Hannie Hananto, dan masih banyak lagi.

"Kita ingin melahirkan lebih banyak brand modest fashion yang kuat secara bisnis dan finansial. Penyelenggaraan program ini akan melibatkan berbagai mentor dari fesyen, keuangan, digital marketing hingga perbankan syariah dan venture capital,” kata Hanifah Makarim.

Literasi keuangan, dikatakan Hanifah, menjadi salah satu hal yang harus dipahami oleh para pelaku usaha untuk dapat mengembangkan bisnis ke depan. Seperti manajemen uang perusahaan, termasuk pencatatan keuangan yang harus terdata dengan baik.

Masih banyak pelaku usaha, terutama mereka yang baru terjun ke dunia ini, yang masih mencampur antara keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi. Padahal pencatatan keuangan menjadi salah satu faktor penting yang dilihat dalam akses permodalan.

"Tapi bukan hanya itu, masih banyak topik lain yang akan kita berikan seperti branding, bisnis itu sendiri. Jadi kita mau memberikan secara holistik. Tujuannya adalah terciptanya brand modest fashion yang tangguh, tidak hanya leading di Indonesia tapi juga bisa ekspor. Untuk sampai sana brand butuh banyak persiapan, maka kami melibatkan para ahli di bidangnya," kata Hanifah.

Permodalan
Sementara Franka Soeria menambahkan, ketertarikannya untuk terlibat karena program ini fokus terhadap fesyen, terutama busana muslim sebagai bisnis dan penggerak ekonomi. Berbeda dengan banyak program yang justru menitikberatkan pada desain.

Ketika satu brand ingin meningkatkan kapasitas dengan mencoba koneksi ke sektor finansial, harus dipastikan kesehatan usaha mereka dan pengetahuan dari hulu ke hilir terkait ekosistem bisnis.

"Fokus kami adalah fesyen sebagai bisnis dan penggerak ekonomi. Karena itu, kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi semua pemilik modest fashion baik yang senior, masih baru, brand online, maupun pengusaha modest fashion tanpa pandang bulu. Meski begitu mereka harus memiliki dasar yang serius dalam berusaha, telah memiliki perusahaan minimal satu tahun, memiliki laporan keuangan dan aspek kelegalan lain yang sudah selayaknya dimiliki sebuah bisnis,” kata Franka Soeria.

Di kesempatan yang sama, Founder & CEO ElCorps, Elidawati Ali Oemar, mengatakan, permodalan memang menjadi tantangan terbesar bagi pelaku usaha, terutama UMKM ketika ingin meningkatkan kapasitas. Karenanya peningkatan pemahaman melalui ModestFFFUND 2021 sangat penting untuk bisa diikuti para pelaku usaha.

"Selain itu bagaimana seorang entrepreneur bisa menyelaraskan antara kreativitas dengan bisnis. Ini penting karena sebagai orang fashion, mereka tentu akan selalu berkreasi. Tapi bagaimana kreasi tersebut bisa diterima secara bisnis, secara pasar. Untuk itu perlu disupport dengan kelengkapan organisasi yang baik dan pendampingan dari profesional seperti acara ini," kata Elidawati.

Sementara Micro Banking Group Head Bank Syariah Indonesia, Mohammad Isnaeni, mengatakan pihaknya mendukung program ini dan siap memberikan akses permodalan.

Modest fashion merupakan salah satu industri yang paling menjanjikan. Banyak brand busana muslim yang butuh dukungan dan sangat layak akan pendanaan.

"Mungkin mereka kekurangan akses selama ini. Karena itu, lewat acara ini kita berharap dapat menemukan ‘hidden gem’, menemukan brand yang siap kami dukung," kata Isnaeni.

Tahapan "ModestFFFUND 2021" dimulai dengan pendaftaran secara daring mulai 23 Februari hingga 13 Maret 2021.

Selanjutnya diikuti dengan tahapan seleksi Top 100, Penjurian pemilihan Top 20, Penyelenggaraan Creative Workshop, Mentoring Pitching, Pitching, Final Fashion Show, Bazaar Online di Marketplace, dan Mentoring Pasca-Event.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno bertekad gairahkan kembali industri kreatif
Baca juga: Tantangan industri hiburan & peran negara bangkitkan ekonomi kreatif

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021