Proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun longsor, khususnya yang meninggal di dunia di lokasi penambangan emas tanpa izin di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mulai dilakukan Kamis pagi.kami temukan tiga orang, tapi masih sulit dievakuasi
Informasi yang diterima pewarta ANTARA di lokasi kejadian diduga masih puluhan warga yang tertimbun longsor.
Danton Pos Pencarian dan Penyelamatan SAR Kabupaten Parigi Moutong Puji Rianto mengungkapkan, sekitar pukul 04:00 WITA dini hari, Basarnas berhasil menemukan tiga orang korban yang tertimbun.
Namun, akibat tanah yang masih labil dan menghisap, serta adanya longsor di sekitaran penemuan lokasi jenazah, terpaksa evakuasi tidak dapat dilanjutkan.
"Tadi sekitar jam 4.00 itu kami temukan tiga orang, tapi masih sulit dievakuasi," ungkap Puji.
Saat ini jumlah tim SAR yang turun di lokasi berjumlah empat orang dan Basarnas Kota Palu akan menambah personil untuk evakuasi.
Baca juga: Puluhan penambang emas ilegal di Parigi Moutong tertimbun longsoran
Baca juga: Kapolda Sulut semangati personelnya di lokasi longsor penambangan
Pantauan ANTARA di lokasi kejadian terdapat sejumlah kendaraan yang siaga di lokasi kejadian, seperti Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Tim Inafis, dan sejumlah mobil ambulance.
Sebelumnya pada Rabu (23/2) sekitar pukul 18.00 Wita. Longsor terjadi di sebuah lokasi penambangan emas tanpa izin di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Belum diketahui data pasti, terkait jumlah korban yang masih terjebak material tanah dan batu tersebut.
Warga setempat memperkirakan ada sekitar 300 penambang liar beroperasi di lokasi Buranga tersebut.
Baca juga: BPBD: Parigi Moutong rawan banjir jika cuaca buruk
Baca juga: Pascagempa di Palasa Parigi Moutong, situasi mulai kondusif
Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021