• Beranda
  • Berita
  • Wall Street ditutup melambung, Indeks Dow Jones melonjak 424,51 poin

Wall Street ditutup melambung, Indeks Dow Jones melonjak 424,51 poin

25 Februari 2021 07:48 WIB
Wall Street ditutup melambung, Indeks Dow Jones melonjak 424,51 poin
Dokumentasi - Pialang bekerja di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York City, New York, AS, Selasa (10/3/2020). ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly/am.

Saya tidak percaya bahwa imbal hasil obligasi 10 tahun dari 1,0 persen menjadi 1,5 persen akan mengubah kalkulus kepemilikan saham teknologi besar

Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) karena aksi jual di saham terkait teknologi mereda dan rotasi ke saham siklikal berlanjut setelah komentar Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell menenangkan kekhawatiran inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 424,51 poin atau 1,35 persen menjadi ditutup di 31.961,86 poin. Indeks S&P 500 bertambah 44,06 poin atau 1,14 persen, menjadi menetap di 3.925,43 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 132,77 poin atau 0,99 persen, menjadi berakhir di 13.597,97 poin.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi melambung 3,65 persen memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor utilitas dan kebutuhan pokok konsumen mengalami kerugian.

Indeks Nasdaq, yang diperdagangkan sebanyak 1,3 persen lebih rendah di awal sesi, mendapatkan kembali pijakannya pada sore hari dan ditutup naik. Indeks Dow Jones mencapai rekor tertinggi di awal sesi.

Ketiga indeks utama berada di jalur yang tepat untuk membukukan kenaikan bulanan yang kuat, dengan Indeks Dow Jones dan Indeks S&P 500 ditetapkan untuk bulan terbaik mereka sejak November.

Baca juga: Wall Street bervariasi, Nasdaq ditutup jatuh hampir 68 poin

Saham GameStop Corp, yang berada di pusat pergerakan volatil pada akhir Januari oleh saham yang dibicarakan di forum Reddit, naik lebih dari dua kali lipat tanpa katalis yang jelas. Volume lebih dari dua kali rata-rata pergerakan 10 hari.

Powell mengatakan kepada anggota parlemen pada Rabu (24/2/2021) bahwa mungkin diperlukan lebih dari tiga tahun untuk mencapai tujuan inflasi bank sentral, sebuah tanda rencana Fed membiarkan suku bunga tidak berubah untuk waktu yang lama.

"Apa yang mendorong pasar saham adalah stimulus fiskal, Fed yang dovish, laba sangat kuat yang kami lihat, serta fakta bahwa kami akan memiliki vaksin ketiga," kata Kepala Investasi Treasury Partners, Richard Saperstein.

Badan Pengawas Obat dani Makanan AS mengatakan pada Rabu (24/2/2021) vaksin COVID-19 satu dosis Johnson & Johnson tampak aman dan efektif dalam uji coba, membuka jalan untuk persetujuannya penggunaan darurat secepatnya minggu ini.

Baca juga: Wall Street beragam, Nasdaq dan S&P 500 berakhir lebih rendah

Johnson & Johnson naik 1,3 persen setelah berita tersebut.

Investor telah fokus pada peningkatan imbal hasil obligasi AS dan potensi dampaknya pada pertumbuhan saham. Saperstein mengatakan imbal hasil yang lebih tinggi dapat menekan saham tetapi tidak akan menggagalkan tren kenaikan.

"Saya tidak percaya bahwa imbal hasil obligasi 10 tahun dari 1,0 persen menjadi 1,5 persen akan mengubah kalkulus kepemilikan saham teknologi besar," kata Saperstein.

Microsoft Corp, Amazon.com Inc dan Apple Inc turun 0,4 persen hingga 1,1 persen, sementara Facebook, Netflix Inc dan Alphabet Inc membalikkan penurunan sebelumnya.

Saham yang berorientasi pada pertumbuhan sangat sensitif terhadap peningkatan imbal hasil karena nilainya sangat bergantung pada pendapatan masa depan, yang didiskon lebih dalam saat pengembalian obligasi naik.

Tesla Inc naik 6,2 persen setelah investor bintang Ark Invest Fund yang didirikan Cathie Wood membeli saham perusahaan senilai 171 juta dolar AS menyusul penurunan tajam dalam saham pembuat mobil listrik itu.

Baca juga: Wall Street dibuka lebih rendah tertekan kemunduran saham teknologi


 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021