"Pemberdayaan ini merupakan tindak lanjut dari program asimilasi dari Kementerian Hukum dan HAM, untuk memberdayakan warga binaan pemasyarakatan," ucap Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palu, Gamal Badri, di Sigi, Sabtu.
Lewat program dan sinergitas itu, puluhan warga binaan Lapas Kelas IIA Palu, diberdayakan untuk mengelola lahan pertanian di Desa Langaleso, Kabupaten Sigi.
Gamal Badri mengemukakan lahan yang digunakan untuk kegiatan pertanian yakni seluas sekitar 10 hektare, ditanami jagung hibrida.
"Lahan ini bukan milik lapas, melainkan dipinjamkan oleh masyarakat," ungkap Gamal.
Selain pemberdayaan warga lapas, kata dia, program tersebut juga untuk menopang upaya pembangunan ketahanan pangan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
"Olehnya kami bersinergi dengan Pemerintah Provinsi lewat Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura," sebutnya.
Baca juga: 16 napi Lapas Curup terima program asimilasi
Berkaitan dengan itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sulteng Trie Iriany Lamakampali mengemukakan bahwa program yang dilaksanakan oleh Lapas Kelas IIA Palu, sangat memberikan dampak positif terhadap masyarakat.
"Ini satu upaya yang baik, karena kita tidak ingin mereka yang nantinya keluar dari lapas, hanya bertahan dua atau tiga bulan di luar, setelah itu masuk lagi. Olehnya, harus ada pemberdayaan," sebutnya.
Trie mengakui bahwa saat menerima surat dari pihak Lapas Kelas IIA Palu, pihaknya langsung berkreasi agar bisa memberikan bantuan benih jagung hibrida dan mesin pertanian.
"Dari permohonan seluas 10 hektare, kami berupaya membantu dua sampai tiga hektare. Karena, dari sisi perencanaan, sebenarnya sudah lewat. tetapi kami berupaya membantu," ungkapnya.
Trie mengatakan pihaknya akan menopang program tersebut, demi membangun motivasi dan semangat kepada warga binaan lapas, agar warga ketika keluar dari lapas, memiliki lapangan pekerjaan dari sektor pertanian.
Baca juga: Kemkumham latih napi ketrampilan bidang konstruksi
Baca juga: Warga binaan Lapas di Riau produksi ribuan APD tiap hari
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021