KBRI Roma bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyelenggarakan kelas kursus daring tingkat dasar Bahasa Indonesia untuk warga Italia.
Kelas yang akan berlangsung selama sekitar tiga bulan hingga Mei 2021 itu diikuti oleh 24 peserta dari berbagai latar belakang di antaranya anggota parlemen, dosen, pegawai, mahasiswa, dan lainnya.
Menurut Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani, kursus tersebut diselenggarakan KBRI Roma dengan menggandeng Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia (BPPB) Kemdikbud RI untuk terus mengupayakan promosi diplomasi bahasa di Italia, meskipun di tengah pandemi COVID-19.
"Bahasa, merupakan salah satu soft power diplomacy untuk memperkuat people to people contact. Dan, kami melihat adanya minat yang besar dari warga Italia untuk belajar bahasa Indonesia, yang terlihat dari antusiasme pendaftar kursus ini,” kata Dubes Esti dalam acara pembukaan kursus daring pada Jumat (26/2), seperti disampaikan dalam keterangan KBRI Roma.
Mengutip peribahasa "Tak kenal maka tak sayang” yang memiliki padanan dengan peribahasa Italia “Alla vista si conosce il cuore”, Dubes RI berharap pembelajaran Bahasa Indonesia akan semakin menarik minat warga Italia untuk mempelajari hal-hal tentang Indonesia, mencintai Indonesia, dan meningkatkan kunjungan warga Italia ke Indonesia saat situasi telah memungkinkan.
Kepala BPPB Kemdikbud Amunudin Aziz menyampaikan hingga saat ini badan itu telah memfasilitasi pengajaran Bahasa Indonesia di 261 lembaga di 31 negara, dengan jumlah pengajar lebih dari 900 orang, melalui pengajaran langsung maupun melalui daring.
“Untuk Italia, kami telah menugaskan enam orang pengajar, termasuk memfasilitasi kegiatan kursus daring kali ini. Kami berharap sampai dengan tahun 2024 akan terdapat sedikitnya 100 ribu pelajar bahasa Indonesia melalui program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing,” ujar dia.
Apresiasi terhadap penyelenggaraan kursus Bahasa Indonesia secara daring ini disampaikan oleh perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Italia Valentina Muiesan.
"Program ini sangat baik dalam mempererat hubungan kedua negara. Jika memungkinkan, program kursus Bahasa Indonesia seperti ini juga dapat diselenggarakan untuk para diplomat Italia,” kata dia.
Perwakilan dari Universitas Napoli L’Orientale, Professor Antonia Soriente, meyakinkan para pemelajar akan mendapatkan pengalaman menarik selama belajar Bahasa Indonesia.
"Tentu bukanlah hal yang mudah mempelajari bahasa asing, seperti Bahasa Indonesia. Tetapi saya yakin, semakin Anda mempelajarinya, Anda akan semakin tertarik dengan Bahasa Indonesia yang sebetulnya memiliki struktur dan tata bahasa yang tidak kompleks. Anda juga akan tertarik dengan budaya Indonesia,” tutur Soriente.
Dalam acara tersebut, peserta juga menyampaikan motivasi dan antusiasme mengikuti kursus ini.
Salah satu peserta, Pierfransesco Torrisi, menyatakan betapa senangnya dia bisa mempelajari bahasa yang merupakan “gerbang pengetahuan” untuk mempelajari suatu bangsa dan negara. Terlebih, Indonesia dianggapnya sebagai negara besar dan penting.
Sementara itu, Nicoletta Caocci yang tinggal di pulau Sardinia, sekitar 455 kilometer dari Roma, menjelaskan alasannya mengikuti kursus Bahasa Indonesia karena telah sering berkunjung ke Indonesia.
“Saya terkesan dengan keindahan alam dan keramahan masyarakat Indonesia. Saya ingin ketika saya kembali ke Indonesia nanti, saya sudah dapat berkomunikasi lebih lancar dengan orang Indonesia,” kata dia.
Kursus Bahasa Indonesia secara daring kali ini merupakan program yang pertama bagi KBRI Roma. Selama kursus, para peserta akan belajar bahasa Indonesia selama 50 jam pelajaran, dengan pengajaran dua kali setiap minggunya.
Di Italia, pengajaran bahasa Indonesia secara formal telah dilakukan di Universitas Napoli L’Orientale sejak 1964 melalui mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia.
Baca juga: UNJ-Italia kerjasama pengembangan studi bahasa
Baca juga: Mahasiswa Italia Belajar Bahasa Dan Sastra Indonesia
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021