• Beranda
  • Berita
  • Guguran abu Gunung Sinabung teramati dengan jarak luncuran 1.000 meter

Guguran abu Gunung Sinabung teramati dengan jarak luncuran 1.000 meter

27 Februari 2021 21:18 WIB
Guguran abu Gunung Sinabung teramati dengan jarak luncuran 1.000 meter
Dokumentasi - Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Tigapancur, Simpang Empat, Karo, Sumatera Utara, Kamis (25/2/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp/pri.
Guguran abu Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (26/2) sekitar pukul 18.00 WIB-24.00 WIB teramati jarak luncuran 1.000 meter.

Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo Natanail Perangin-angin saat dihubungi dari Medan, Sabtu, mengatakan Gunung Sinabung setinggi 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Cuaca berawan, angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat. Suhu udara 18-24 derajat celcius.

"Jumlah guguran 26, amplitudo 2-96 mm, dan durasi 65-250 detik," ujar Natanail.

Baca juga: Guguran abu Gunung Sinabung teramati dengan jarak luncur 1.500 meter

Baca juga: Guguran abu Gunung Sinabung teramati dengan jarak luncur 1.000 meter


Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi, warga dan petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi serta di lokasi dalam radius 3 km dari puncak gunung.

Selanjutnya, pada radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar masyarakat mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

"Masyarakat yang berada di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta tetap waspada terhadap bahaya lahar dingin," kata Natanail.*

Baca juga: Guguran abu Sinabung teramati pada jarak luncur 1.500 meter

Baca juga: Guguran abu Gunung Sinabung teramati jarak luncur 1.000 meter

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021