"MBI tercetus pada Agustus 2020. Jauh sebelumnya dimulai dari postingan di media sosial dan saat saya main basket bertemu dengan orang-orang yang mungkin pernah melihat berbagai event di era saya. Mereka meminta saya untuk turun gunung lagi membawa "roh" basket hidup seperti dulu lagi," kata Ary Sudarsono dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Bola basket di Indonesia memang semakin digemari. Berbagai kejuaraan dan kompetisi muncul mulai kejuaraan antar klub amatir, pelajar (DBL), Liga Mahasiswa (LIMA), Putri (Srikandi) dan kompetisi tertinggi putra Indonesian Basketball League (IBL).
"Sebenarnya perjuangan saya dulu untuk mempopulerkan basket itu berdarah-darah, sampai jatuh sakit dan habis duit dari kocek pribadi. Tapi semua itu terbalaskan, orang-orang selalu mengingat dan memanggil saya dengan sebutan Mr. Showtime atau salam olahraga," kata Ary Sudarsono.
Lewat media sosial komunitas MBI sudah tersebar luas di 24 provinsi dengan keanggotaan kurang lebih dari 2.000 anggota. Meski hanya sebagai komunitas ataupun organisasi basket non profit, ke depan MBI ingin berkontribusi nyata bersama Perbasi untuk memajukan basket di Indonesia.
Baca juga: Kemba Walker cetak 32 poin dan bawa Celtics tundukkan Pacers
"Perlu dicatat, MBI bukan organisasi tandingan melainkan bersama Perbasi sebagai induk organisasi basket Indonesia, berusaha untuk mencoba melahirkan manusia-manusia Indonesia yang punya kualitas, karakter dan memiliki perilaku yang baik," kata Ary.
"Nantinya MBI juga akan memulai kompetisi basket antar SD yaitu Liga Bocah Indonesia (LBI) dan liga basket Nusantara (antar komunitas, perusahaan dan veteran)," kata pria yang pernah didaulat sebagai salah satu wasit terbaik internasional dijamannya oleh FIBA dan mendapatkan julukan "The Golden Whistle".
Terkait kepengurusan daerah akan dipimpin seorang sekjen yang ditunjuk langsung MBI Pusat dan akan diarahkan berkreasi secara mandiri membuat berbagai event basket atau kegiatan yang merangkul komunitas basket disekitarnya.
"Pengurus tiap daerah dipilih dengan kerelaan dan komitmen mereka untuk membesarkan dan memajukan basket didaerahnya. Untuk program kegiatan di tiap daerah, kita tidak bisa memaksa serta menyamaratakan," kata Sekjen MBI Pusat Arief Ramadhani.
"Selain MBI adalah komunitas non profit, karakteristik setiap daerah juga tergantung dengan sponsor di masing-masing daerahnya. Tapi kita siap gotong royong untuk membantu kebutuhan apa yang dirasa kurang," tutup pria yang aktif dalam klub basket Scorpio Jakarta itu.
Baca juga: Menpora: Polri akan kaji rencana IBL 2021
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021