Kami berharap agar semua national federation dapat berperan lebih aktif, baik di regional, Asia maupun internasional
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) siap menjadi fasilitator sekaligus penghubung komunikasi antara induk cabang olahraga nasional atau national federation anggota dengan federasi internasionalnya masing-masing.
Menurut Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari, peran aktif dari setiap induk cabang olahraga di federasi internasional atau Asia sangat penting dilakukan agar pintu bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah berbagai event kejuaraan dunia semakin terbuka lebar.
“Kami berharap agar semua national federation dapat berperan lebih aktif, baik di regional, Asia maupun internasional. Kami bersedia menjadi fasilitator agar cabor dapat berkomunikasi langsung dengan mereka,” ujar Oktohari dalam Rapat Anggota 2021 KOI yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin.
Baca juga: Menpora targetkan Indonesia tembus 10 besar di Olimpiade 2032
Pria yang akrab disapa Okto itu juga menekankan bahwa sebagai negara dengan populasi terbanyak keempat di dunia serta punya catatan sukses penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018, Indonesia mestinya lebih melibatkan diri ke dalam federasi internasional. Hal tersebut sangat dibutuhkan, terlebih Indonesia juga ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Selain peran aktif setiap induk cabang olahraga, KOI juga akan turut bekomunikasi dengan Asian Federation maupun federasi-federasi internasional, baik secara formal maupun informal.
“Dalam waktu dekat kami sudah diundang OCA (Dewan Olimpiade Asia) untuk datang ke kantor pusat OCA (di Kuwait) pada pertengahan Maret. Kami sedang memperjuangkan supaya eksistensi Indonesia lebih tampil di kancah dunia,” ujar Okto.
Tak hanya siap menjadi penghubung, Okto juga menyampaikan bahwa semua fasilitas milik KOI dapat dimanfaatkan oleh seluruh induk cabang olahraga anggota komite olimpiade Indonesia untuk kepentingan peningkatan prestasi olahraga.
“Kami menyampaikan juga bahwa semua fasilitas yang kami laksanakan ini adalah fasilitas in-house itu milik NOC, dan itu bisa digunakan oleh para cabor jika mau menggunakan fasilitas sebagai tempat rapat maupun fasilitas rapat secara virtual,” pungkas dia.
Baca juga: Indonesia pede lebih baik dari Brisbane jadi tuan rumah Olimpiade 2032
Baca juga: KOI lanjutkan dialog bidding tuan rumah Olimpiade 2032 dengan IOC
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021