Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima laporan dari Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro terkait kesiapan peredaran alat pelacakan COVID-19 buatan dalam negeri bernama GeNose.
"Saya menerima Menristek/Kepala BRIN, yang melaporkan hasil temuannya dalam rangka screening dan tes COVID-19 hasil karya UGM. Ini merupakan satu kemajuan dari anak bangsa karena memang sangat diperlukan," kata Wapres Ma’ruf Amin di rumah dinas wapres di Jakarta, Selasa.
Wapres mengatakan inovasi dan temuan karya dalam negeri tersebut harus mendapat dukungan penuh dari semua kalangan masyarakat, khususnya dalam rangka membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19 di Indonesia.
Sementara itu, Bambang Brodjonegoro mengatakan GeNose dapat digunakan sebagai alat tes cepat kepada masyarakat yang akan menghadiri suatu acara, bekerja atau melakukan perjalanan jarak jauh dengan transportasi umum.
"GeNose ditujukan untuk melakukan screening atau seleksi terhadap orang-orang yang akan hadir, misalnya di kantor, pabrik, alat transportasi umu, juga untuk keperluan event tertentu," kata Bambang, usai pertemuan.
Bambang berharap pelacakan COVID-19 dengan menggunakan GeNose dapat meminimalkan angka kasus penularan COVID-19 selama proses kekebalan komunitas atau herd immunity terbentuk di Indonesia.
"Sambil menunggu tercapainya herd immunity dengan vaksinasi kepada 180 juta penduduk, maka kita harus terus disiplin menerapkan 3M dan pemerintah akan terus melakukan 3T, yang salah satunya adalah testing," ujar Bambang.
Dengan memperbanyak peredaran GeNose, maka jumlah sampel masyarakat yang dites juga semakin banyak. Dengan 1.000 unit GeNose, jumlah sampel yang dapat dites ialah sebanyak 120.000 per hari.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021