Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan terus mempercepat belanja dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun 2021.Kami berharap ada perbaikan lebih lanjut. Kami mempercepat pengeluaran pemerintah termasuk program perlindungan sosial dan anggaran pemulihan ekonomi.
“Kami berharap ada perbaikan lebih lanjut. Kami mempercepat pengeluaran pemerintah termasuk program perlindungan sosial dan anggaran pemulihan ekonomi,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.
Airlangga menuturkan percepatan belanja pemerintah dilakukan salah satunya melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang anggarannya mencapai Rp699,43 triliun.
Baca juga: BI optimistis stimulus fiskal dongkrak konsumsi menengah bawah 2021
Anggaran PEN tersebut memiliki fokus pada lima bidang yakni kesehatan Rp176,3 triliun, perlindungan sosial Rp157,41 triliun, program prioritas Rp125,06 triliun, insentif usaha Rp53,86 triliun, serta dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi Rp186,81 triliun.
“Kami juga mendorong pembelian untuk usaha domestik serta usaha mikro, kecil dan menengah,” ujarnya.
Airlangga memastikan pemerintah akan terus menyeimbangkan antara pemulihan ekonomi dan penanganan kesehatan selama pandemi COVID-19 masih berlangsung karena kedua hal ini saling berkaitan.
Baca juga: Sri Mulyani: Program PEN jadi pendorong pertumbuhan kuartal I 2021
Menurutnya, penanganan pandemi yang baik akan mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk melakukan konsumsi sehingga perekonomian pun ikut terdorong.
“Kita tetap harus menjaga keseimbangan antara penanganan pandemi serta mendorong pemulihan ekonomi. Pemerintah akan fokus memulihkan kepercayaan konsumen dengan mempercepat vaksinasi,” katanya.
Ia menjelaskan salah satu langkah untuk mengembalikan kepercayaan konsumen adalah melalui program vaksinasi yang sampai akhir tahun diharapkan mampu mencakup 182 juta orang dari total 270 juta orang.
“Untuk bisa mencapai herd immunity 70 persen. Kita juga harus menjaga dan menegakkan protokol kesehatan yang ketat,” tegasnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021