• Beranda
  • Berita
  • Anggota DPR: Perkuat alutsista jaga kedaulatan wilayah di Natuna

Anggota DPR: Perkuat alutsista jaga kedaulatan wilayah di Natuna

2 Maret 2021 17:16 WIB
Anggota DPR: Perkuat alutsista jaga kedaulatan wilayah di Natuna
Anggota Komisi VI FPKB DPR RI Marwan Jafar. ANTARA/dokumentasi pribadi

Alutsista kita ini harus diperkuat sekaligus latihan perang dengan negara-negara sahabat.

Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar menilai Indonesia perlu memperkuat dan meremajakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dalam rangka menjamin tegaknya kedaulatan serta terjaganya keutuhan wilayah NKRI, khususnya di Parairan Natuna.

Menurut dia, dalam rangka mendukung terwujudnya kedaulatan wilayah NKRI, salah satu solusinya adalah memperkuat alutsista.

"Jadi, dalam konteks ini ada benarnya, kita harus memperkuat alutsista. Banyak alutsista yang kita butuhkan armada militer, perlu moderenisasi alutsista kita," kata Marwan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Marwan mengemukakan hal itu menyikapi konflik yang berkepanjangan di Laut Tiongkok Selatan, yaitu Indonesia mengalami perselisihan dengan Tiongkok soal wilayah ZEE. Itu bermula ketika kapal pencari ikan dan coast guard milik Tiongkok berlayar di kawasan perairan Natuna.

Marwan menegaskan bahwa kedaulatan dan terjaganya keutuhan NKRI harus menjadi perhatian serius pemerintah dan semua pihak.

Untuk itu, menurut dia, selain dengan kekuatan militer, juga harus didukung dengan alutsista yang kuat.

Baca juga: TNI AU akan beli pesawat tempur F-15 Ex dan Rafale

"Dalam konteks Laut Cina Selatan apalagi soal Natuna, kita harus benar-benar bertarung, harus kita siapkan militer kita di sana. Memang alutsista kita ini harus diperkuat sekaligus latihan perang dengan negara-negara sahabat," katanya.

Saat ini, lanjut dia, polemik perairan Natuna menjadi perebutan pengaruh strategis antara Tiongkok dan Amerika. Oleh karena itu, penyelesaian konflik tersebut dibutuhkan sentuhan dingin semua pihak.

Menurut mantan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu, jangan sampai terjadi perpecahan yang dapat merugikan bangsa Indonesia secara khusus.

"Jadi, Laut Cina Selatan ini butuh sentuhan dingin semua pihak. Kalau terjadi gesekan dan perang, akan memengaruhi perdagangan sekaligus mengganggu ekspor impor, yang rugi semua pihak. Masih banyak yang harus kita perjuangkan," ujarnya.

Baca juga: Kemhan sebut Komcad perlu diperkuat bersamaan modernisasi alutsista

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021