"Dengan tinggi kolom mencapai 5.000 meter," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Perangin-angin saat dihubungi dari Medan, Selasa.
Ia menjelaskan sekitar pukul 07.11 WIB terjadi awan panas guguran akibat kubah lava yang membeku di puncak Gunung Sinabung dengan jarak luncuran 3.000 meter ke arah tenggara-timur.
"Selain itu sekitar pukul 07.07 WIB terjadi awan panas guguran akibat kubah lava yang membeku di puncak Gunung Sinabung dengan jarak luncuran 2.000 meter ke arah tenggara-timur," ujarnya.
Baca juga: Cuaca mendung, jarak luncuran guguran abu Sinabung tak teramati
Saat ini, Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga dan petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi serta di lokasi dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Selain itu, pada radius sektoral lima kilometer untuk sektor selatan-timur dan empat kilometeruntuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker saat ke luar rumah untuk mengurangi dampak terhadap gangguan kesehatan dari abu vulkanik.
Pihaknya juga meminta masyarakat mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
"Masyarakat yang berada di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta tetap waspada terhadap bahaya lahar dingin," kata Natanail Perangin-angin.
Baca juga: Guguran abu Gunung Sinabung teramati dengan jarak luncur 1.500 meter
Baca juga: Guguran abu Gunung Sinabung teramati dengan jarak luncur 1.000 meter
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021