• Beranda
  • Berita
  • Penyaluran BST Jakarta diklaim tak alami masalah

Penyaluran BST Jakarta diklaim tak alami masalah

2 Maret 2021 19:21 WIB
Penyaluran BST Jakarta diklaim tak alami masalah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) yang dilakukan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta dan Bank DKI. ANTARA/Ho-Humas Bank DKI.

Dengan demikian, tidak satu perak pun yang berkurang

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengklaim Jakarta tidak mengalami kendala dalam pendistribusian bantuan sosial tunai (BST) pada masyarakat karena ada basis data kependudukan yang baik sehingga tak ada masalah terkait data.

"Alhamdulillah, soal kendala tidak ada masalah, Dukcapil kami sangat teliti. Terus kami tingkatkan, kami perbaiki dan Alhamdulillah sangat tinggi sekali presisi dan akurasinya," ucap Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Riza menyebut dalam pendistribusian BST, Pemprov DKI berkolaborasi dengan BUMD Bank DKI yang disebutnya semakin mempermudah dalam melakukan pendistribusian.

"Dengan demikian, tidak satu perak pun yang berkurang. Semua diterima dengan baik sesuai jumlah yang kami bagikan," ujarnya.

Namun, warganet  malah mempertanyakan hal itu karena penerima BST Rp300 ribu ini masih ada yang belum mendapatkan BST untuk Februari. Padahal, sekarang sudah memasuki Maret.

Baca juga: 5.563 KK di Kepuluan Seribu terima bantuan sosial tunai

Seharusnya, bansos tunai diberikan setiap bulan sebesar Rp300.000 sejak Januari, Februari, Maret, hingga April 2021. Namun hingga habis Februari, BST tahap kedua belum juga cair.

Bansos tunai yang tak kunjung cair ini juga banyak ditanyakan masyarakat lewat Twitter. Lewat akun Twitter resminya, @DKIJakarta, Pemprov DKI menyatakan bansos tunai tahap kedua belum bisa dicairkan.

"Sampai dengan akhir Februari 2021, Dinas Sosial masih mendistribusikan Buku Tabungan dan Kartu ATM bagi Penerima Manfaat yang tidak hadir pada undangan pertama dan kedua," tulis akun @DKIJakarta.

"Sehingga belum dapat melakukan pencairan tahap kedua sampai seluruh Buku Tabungan dan Kartu ATM terdistribusi, " lanjut isi cuitan tersebut.

Masyarakat akhirnya memprotes alasan yang dikemukakan Pemprov DKI. Salah satunya Fitria Handoyo, pengguna Twitter dengan akun @vhie_Trya, menyatakan, seharusnya warga yang sudah taat dengan datang di panggilan pertama dan mendapat kartu ATM serta buku tabungan tidak terkena imbasnya.

Baca juga: 7.353 KK di Tambora ditargetkan terima BST dari Pemprov DKI

"Ini apa tidak terlalu egois ya min? Karena kesalahan kan bukan dari kami, tapi kenapa jadi kami juga kena imbasnya? Maaf sebelumnya, mungkin kami terlihat mampu karena bisa menggunakan Twitter, tapi di zaman sekarang yang mau apa-apa harus melalui daring, kami terpaksa beradaptasi dengan jaman, " cuit akun @vhie_Trya.

Sampai minggu keempat Februari lalu, penyaluran BST tahap pertama masih berlangsung, salah satunya di Kepulauan Seribu yang baru mendapatkan buku tabungan dan kartu ATM Bank DKI pada 24 Februari 2021.

Belum ada keterangan resmi apakah bansos tahap kedua Februari akan dicairkan sekaligus bersama bansos tahap ketiga Maret, atau jadwal pencarian BST jadi mundur hingga Mei 2021.

Pemberian BST terkait pandemi ini baru pertama kali dilakukan setelah 2020, bansos diberikan berupa sembako. Namun sejak kasus korupsi dana bansos yang juga menjerat mantan Mensos Juliari Batubara, bansos diberikan secara tunai.

Baca juga: Penyaluran BST oleh Bank DKI sudah 86 persen

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021