Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendukung pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Enim, Sumsel, yang digagas PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan bakal menjadi zona ekonomi produk turunan batubara.Justru ini yang kami tunggu-tunggu, karena dengan adanya KEK ini dapat mendorong perekonomian Sumatera Selatan
Gubernur Sumsel Herman Deru di Tanjung Enim, Sumsel, Selasa, mengatakan, dukungan tersebut sudah dinyatakan secara resmi dalam bentuk perizinan untuk penggunaan lahannya.
"Justru ini yang kami tunggu-tunggu, karena dengan adanya KEK ini dapat mendorong perekonomian Sumatera Selatan," kata Herman Deru dalam peringatan Hut ke-40 PTBA.
Baca juga: Bukit Asam mantapkan ekspansi bisnis ke energi baru dan terbarukan
KEK Tanjung Enim masuk dalam 18 kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang menjadi proyek strategis nasional (PSN).
Penetapan kawasan ini sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN yang diterbitkan pada 17 November 2020.
Menurut Herman, kehadiran Kawasan Bukit Asam Coal Based Special Economic Zone (BACBSEZ) tak lepas dari rencana gasifikasi batubara yang akan dijalankan PTBA.
Dalam program gasifikasi itu, PTBA akan menghasilkan produk turunan batubara, dimetil eter (DME) yang bisa menjadi produk substitusi elpiji.
Jika produk ini dihasilkan, maka negara akan menghemat pengeluaran untuk impor elpiji. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), impor elpiji pada 2020 telah mencapai 77,63 persen dari total kebutuhan nasional sebanyak 8,81 juta ton.
Tanpa upaya hilirisasi batubara, rasio angka impor elpiji bisa naik menjadi 83,55 persen dari total kebutuhan 11,98 juta ton pada 2024.
Sementara itu, Dirut PTBA Arviyan Arifin mengatakan rencananya pembangunan KEK ini akan dilakukan di atas lahan seluas 300 hektare.
PTBA telah membuat kesepakatan bisnis dengan PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemicals, Inc dari AS untuk program gasifikasi batubara pada Januari 2021.
Persiapan konstruksi proyek coal to DME ini akan dimulai pada awal 2021 dan ditargetkan pabrik beroperasi pada triwulan II 2024.
"Melalui gasifikasi ini, PTBA semakin mantap bertransformasi bisnis ke energi baru dan terbarukan," kata dia.
Baca juga: Proyek DME disepakati, Menteri: Ini milestone hilirisasi batu bara
Baca juga: Ada banyak manfaat, PTBA serius kembangkan gasifikasi batubara
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021