"Saya sangat yakin, tidak akan ada pelanggan yang benar-benar mau untuk bertahan memakai mesin bensin," Kepala Eksekutif Volvo Hakan Samuelsson dilansir Reuters, Selasa (2/3).
"Kami yakin mobil listrik lebih menarik bagi pelanggan," kata Hakan.
Baca juga: Volvo awali 2021 dengan kenaikan penjualan 30,2 persen
Produsen mobil Swedia itu memiliki target jangka pendek, yakni 50 persen penjualan mereka secara global adalah mobil listrik pada 2025.
Volvo yang dimiliki perusahaan China, Geely Holding Group, berencana merilis beberapa model mobil listrik dalam beberapa tahun ke depan. Uniknya, mereka hanya menjual mobil-mobil itu secara daring.
Sebagian besar pabrikan otomotif global menggarap mobil listrik demi mengikuti aturan emisi ketat di Eropa dan China, serta mengantisipasi mahalnya pajak atau larangan mobil bermesin bensin atau diesel di sejumlah negara.
Bulan lalu, Ford Motor Co mengatakan mobil baru mereka di Eropa akan sepenuhnya bertenaga listrik pada 2030, sementara Jaguar menyatakan hanya akan menjual mobil listrik pada 2025.
Baca juga: Volvo dan Geely akan pakai mesin mobil yang sama
Baca juga: Produksi Polestar 1 berakhir tahun ini
Baca juga: Volvo: Keberhasilan penjualan EV bergantung infrastruktur
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021