Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak kepada wartawan di Kupang, Kamis, mengatakan bahwa kedua batalyon itu akan diberangkatkan pada Kamis (4/3) siang nanti untuk mengganti dua batalyon Satgas Pamtas RI-RDTL yang sebelumnya sudah bertugas selama sembilan bulan di wilayah perbatasan itu.
"Nantinya yang akan bertolak ke perbatasan ini akan bertugas di sana selama sembilan bulan juga," katanya.
Untuk diketahui batalyon Yonif 742/Satria Wira Yudha (SWY) nantinya akan bertugas di sektor Timur di Kabupaten Belu yang sebelumnya ditempati oleh Yonif Raider Khusus 744/SYB.
Baca juga: Satgas TNI bantu mengajar siswa SD di perbatasan RI-PNG
Baca juga: Satgas Yonif MR 413 berikan layanan kesehatan warga di perbatasan
Baca juga: Pangdam perintahkan Satgas Pamtas RI-PNG rebut simpati dan hati rakyat
Sementara Yon Armed 6/TMR Div 3 Kostrad akan bertugas di sektor Barat kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang sebelumnya ditempati oleh Yon Armed 3/105 Tarik Magelang Kodam IV Diponegoro.
Dua batalyon personel TNI AD itu nantinya akan ditempatkan di empat kabupaten yang memiliki batas negara dengan Timor Leste.
Keempat kabupaten itu adalah Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara dan juga Kabupaten Kupang.
Dalam sambutannya saat memimpin upacara penerimaan ratusan personel yang tiba di Lantamal VII Kupang ia mengatakan bahwa tugas bagi anggota personel TNI AD untuk bertugas di suatu tempat adalah sebuah kehormatan.
"Laksanakan tugas yang diberikan negara ini dengan sebaik-baiknya, karena satgas Pamtas merupakan garda terdepan RI dalam menjaga perbatasan demi mewujudkan dan menegakkan kedaulatan berbangsa dan negara," tambah dia.
Iapun berharap agar sejumlah personel Satgas Pamtas yang bertugas di daerah itu saat tiba di lokasi tugas segera lakukan orientasi wilayah serta mempelajari karakteristik budaya setempat.
"Tak bosan-bosannya saya mengingatkan agar menjaga kesehatan dengan melakukan protokol kesehatan COVID-19 dan wajib terapkan disiplip 3M," tambah dia.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021