Direktur Pusat Teknologi Material (PTM) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Ade Sholeh Hidayat mengatakan pihaknya menargetkan untuk uji klinis implan gigi pada 2021.Kebutuhan implan gigi 2.500 per bulan dengan harga rata-rata Rp2.500.000, sehingga dana yang harus keluar untuk import sebesar Rp75 miliar per tahun.
"Implan tulang dan implan gigi yang memang dua kebutuhan yang cukup banyak tapi saat ini ketergantungan impor kita cukup tinggi," kata Ade dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi 2021 Bidang Kesehatan dan Pangan di Jakarta, Kamis.
Ade menuturkan kebutuhan implan gigi sepenuhnya diimpor.
Menurut Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), kebutuhan implan gigi 2.500 gigi per bulan dengan harga rata-rata Rp2.500.000, sehingga dana yang harus keluar sebesar Rp75 miliar per tahun. Sementara kebutuhan nasional akan implan tulang di Indonesia adalah sebesar 120 ribu keping dengan nilai sebesar Rp600 miliar per tahun.
Kegiatan penelitian dan pengembangan itu bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri lokal untuk memproduksi implan tulang dan implan gigi sesuai standar medis, meningkatkan kandungan lokal produk alat kesehatan dan mendukung program BPJS Kesehatan untuk kebutuhan alat kesehatan yang murah dan berkualitas.
PTM BPPT telah ditunjuk oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi Koordinator Program Prioritas Riset Nasional (PRN) Implan Tulang dan PRN Implan Gigi.
Sebagai koordinator kegiatan PRN itu, BPPT bertugas melakukan koordinasi dan mengintegrasikan kegiatan riset dan inovasi yang dilakukan oleh para anggota PRN agar dihasilkan hilirisasi produk implan sesuai peta jalan yang sudah disepakati.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021