Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melepas keberangkatan personel TNI yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-M UNIFIL ke Lebanon.Jaga moril dan disiplin prajurit dengan baik untuk mendukung pencapaian tugas
Upacara pemberangkatan itu berlangsung di Dermaga Batu Ampar, Batam, Jumat.
"Sejak tahun 2009, TNI telah mengirimkan kapal perangnya dalam Maritime Task Force (MTF) di bawah UNIFIL. Hari ini, pemberangkatan KRI Sultan Iskandar Muda-367 menandai kontribusi ke-13 TNI dalam Satgas Maritim di bawah bendera PBB," kata Panglima TNI saat pelepasan.
Kegiatan ini turut dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI ING Ariawan, Pangdam II/Sriwijaya, Pangkoarmada I, Pangkoarmada II, Komandan PMPP, Gubernur dan pejabat Forkopimda Provinsi Kepri, pejabat Forkopimda Kota Batam, dan para Pejabat Utama TNI-Polri.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa sebagai komponen maritim dalam misi UNIFIL, MTF memiliki peran sentral untuk menjaga stabilitas keamanan di laut dengan melakukan operasi interdiksi laut atau Maritime Interdiction Operation (MIO).
"Operasi ini dilakukan untuk mencegah masuknya senjata dan material terkait senjata secara tidak sah ke Lebanon," kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini.
Satgas juga bertugas untuk membantu meningkatkan kapasitas Angkatan Laut Lebanon, agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara mandiri.
Keberhasilan dalam menunaikan kedua tugas utama ini, akan menjadi indikator pencapaian tugas Satgas Maritim TNI di daerah misi di Lebanon.
"Tugas yang akan para prajurit laksanakan adalah sebuah tugas yang mulia. Keberangkatan kalian ke Lebanon juga menjadi bukti kesiapan operasional TNI Angkatan Laut yang tinggi. Persiapan dan pelatihan panjang yang telah dilalui adalah bekal berharga dalam penugasan. Oleh karena itu, jaga dan tingkatkan kemampuan profesionalisme prajurit matra laut yang telah kalian miliki dengan sebaik-baiknya," kata Panglima TNI seraya memotivasi prajurit yang akan melaksanakan tugas.
Sebagaimana peran kapal perang di seluruh dunia, KRI SIM-367 juga mengemban misi diplomatik. Saat singgah selama melaksanakan lintas laut dan akan berperan sebagai duta TNI dan duta bangsa untuk memperkokoh hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara-negara sahabat.
"Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala Staf Angkatan Laut, Panglima Koarmada II dan Komandan PMPP TNI, yang telah menyiapkan Satgas Maritim TNI dengan baik," kata Marsekal Hadi dalam keterangan tertulisnya.
Pada akhir sambutannya Panglima TNI menekankan kepada prajurit yang akan bertugas untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI, kemudian pelihara dan tingkatkan profesionalisme sebagai prajurit TNI matra laut.
"Laksanakan misi dengan baik, kuasai setiap aturan pelibatan dan prosedur tetap yang berlaku, serta hormati budaya setempat, laksanakan evaluasi berkala dan catat hal-hal penting sebagai bahan peningkatan kemampuan satgas, jangan pernah lengah, perhatikan faktor keamanan, serta jaga kondisi perorangan dan tetap patuhi protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19," kata Panglima TNI.
Kepada komandan satgas, Marsekal Hadi menitipkan agar menjaga para prajurit pilihan dan alutsista terbaik TNI.
"Jaga moril dan disiplin prajurit dengan baik untuk mendukung pencapaian tugas," kata Marsekal Hadi.
Baca juga: Usai misi perdamaian, 186 prajurit Konga Unifil selesai karantina
Baca juga: 488 personil Satgas BGC TNI Konga XXXIX-C Monusco Kongo diberangkatkan
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021