Direktur Brainworks Deibby Mamahit menyebutkan kualitas tidur, mengonsumsi nutrisi lengkap, dan cukup air putih merupakan cara termudah untuk memulihkan dampak yang ditimbulkan COVID-19."Dalam mengatasi stres, kita harus belajar untuk membedakan hal-hal yang dapat kita kontrol dan yang tidak dapat kita kontrol dan juga belajar menerima hal-hal yang di luar kendali kita,"...
Dalam diskusi yang digelar KBRI Singapura, dokter WNI yang bekerja di Singapura itu mengatakan untuk pemulihan COVID-19, warga yang terpapar juga perlu melakukan olahraga rutin, mengendalikan stres dan pikiran, serta menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman-teman.
"Dalam mengatasi stres, kita harus belajar untuk membedakan hal-hal yang dapat kita kontrol dan yang tidak dapat kita kontrol dan juga belajar menerima hal-hal yang di luar kendali kita," kata Deibby dalam keterangan pers KBRI Singapura yang diterima di Batam, Jumat.
KBRI Singapura menggelar bincang-bincang menuju pemulihan COVID-19 bersama Indonesian Professionals Association (IPA) Singapura, sebuah organisasi masyarakat Indonesia di Singapura yang terdiri dari WNI pekerja profesional yang bekerja pada berbagai perusahaan terkemuka di negara setempat.
Disebutkan dalam keterangan KBRI, pandemi COVID-19 tidak hanya membuat banyak orang harus kehilangan orang-orang yang dicintai, tetapi membawa ke lembah yang menciptakan kegelisahan dan kecemasan.
Baca juga: WHO keluarkan imbauan klinis baru untuk pengobatan pasien COVID
Baca juga: Obat kumur bisa bantu bunuh virus corona dalam rongga mulut?
Dan untuk bangkit dari situasi yang menekan, harus dada kemauan tidak terus larut dalam kesulitan dan menghadapinya dengan kebersamaan.
Direktur Kebijakan Publik Facebook Asia Tenggara Rahimah Abdulrahim, mengajak kalangan muda profesional Indonesia di Singapura untuk tetap semangat dan menjadikan momentum pandemi untuk mengembangkan diri.
"Kita banyak menyaksikan orang-orang yang terpuruk selama pandemi COVID19, namun saya yakin banyak dari kita yang mampu untuk 'thrive and come out stronger'," kata dia.
Sementara itu, dalam sambutannya Dubes Suryo Pratomo menyatakan pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menangani COVID-19, termasuk memvaksin masyarakat.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan Singapura masih berhati-hati untuk membuka perbatasan, karena khawatir terjadi peningkatan kasus baru.
"Meski kasus penularan di Singapura rendah, namun jumlah orang yang sudah menjalani vaksinasi juga masih rendah. PM Lee Hsien Loong memperkirakan, baru akhir 2021 ini seluruh warga Singapura sudah divaksinasi. Setelah itu mungkin Singapura baru akan membuka diri bagi masuknya warga dari negara lain," kata Dubes.
Baca juga: Pemerintah utamakan belanja kesehatan menggunakan produksi nasional
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021