Menteri BUMN Erick Thohir menilai saat ini banyak pengusaha tumbuh bukan karena mengandalkan keberpihakan saja, melainkan mereka bisa berhasil karena melihat peluang dan memiliki kapabilitas untuk mendapatkan kesempatan itu.Penting kita melakukan introspeksi diri kita, ini bukan eranya kita hanya mengandalkan keberpihakan
"Sekarang banyak pengusaha yang tumbuh bukan karena itu (keberpihakan), tapi bagaimana mereka bisa melihat peluang dan punya kapabilitas supaya mereka bisa mendapatkan kesempatan tersebut," ujar Erick Thohir dalam Rakernas HIPMI di Jakarta, Jumat.
Jika melihat tren sekarang, kata Erick Thohir, banyak generasi muda Indonesia yang berkecimpung dalam membangun atau terlibat di perusahaan startup atau rintisan.
Baca juga: Erick Thohir ungkap target dan harapan holding ultra mikro
"Kita ini sekarang lima besar negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, berarti ada perubahan standarisasi yang terjadi di kalangan pengusaha muda bahwa kita mampu bersaing," ujar Erick Thohir.
Menteri BUMN tersebut menyampaikan penting sekali situasi COVID-19 ini dimanfaatkan dengan baik, karena itu adalah peluang.
"Penting kita melakukan introspeksi diri kita, ini bukan eranya kita hanya mengandalkan keberpihakan," kata Erick Thohir.
Baca juga: Erick Thohir bakal ubah PFN jadi lembaga pembiayaan film dan konten
Lebih lanjut dia menjelaskan kalau dilihat rata-rata kewirausahaan Indonesia masih jauh tertinggal. "Sama negara-negara Asia tertinggal, tapi kalau kita bandingkan dengan negara-negara besar dunia lebih jauh lagi tertinggalnya," kata Erick Thohir.
Menteri BUMN itu mengakui keberpihakan kepada pelaku usaha dalam negeri memang penting seperti disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kepada para menterinya.
"Tetapi keberpihakan tidak akan nyata tanpa adanya fondasi dari kapabilitas, track record dan expertise. Kenapa? ketika menghadapi kompetisi, persaingan saat ini berada di era keterbukaan sehingga sangat transparan dan itu terlihat," kata Erick Thohir.
Baca juga: Kemenperin gelar inkubator bisnis guna cetak wirausaha baru
Baca juga: Indonesia butuh wirausaha pertanian pulihkan ekonomi nasional
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021