Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif lagi pada perdagangan Jumat (5/3/2021), mencatat penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,31 persen atau 20,36 poin, menjadi menetap di 6.630,52 poin.
Indeks FTSE 100 merosot 0,37 persen atau 24,59 poin menjadi 6.650,88 poin pada Kamis (4/3/2021), setelah menguat 0,98 persen atau 61,72 poin menjadi 6.675,47 poin pada Rabu (3/3/2021), dan terangkat 0,38 persen atau 25,22 poin menjadi 6.613,75 poin pada Selasa (2/3/2021).
Baca juga: Saham Inggris akhir pekan jatuh, tertekan naiknya imbal hasil obligasi
Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, tercatat hanya 28 saham yang mencatat keuntungan, sementara 72 saham lainnya mengalami kerugian.
London Stock Exchange Group, kelompok perusahaan operator bursa saham dan informasi keuangan berbasis di London, menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 14,38 persen.
Baca juga: Saham Jerman rugi lagi, Indeks DAX 30 terpangkas 0,97 persen
Diikuti oleh saham perusahaan investment trust global Inggris Scottish Mortgage Investment Trust yang anjlok 6,53 persen, serta perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group terpuruk 5,69 persen.
Disusul oleh saham perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional berbasis di London Standard Chartered yang terangkat 4,61 persen, serta perusahaan jaringan supermarket terbesar kedua Inggris Sainsbury menguat 3,05 persen.
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup di zona merah, tertekan ekspektasi ekonomi AS
Baca juga: Rupiah akhir pekan terkoreksi cukup dalam, dibayangi yield obligasi AS
Baca juga: Saham Hong Kong melemah menyusul aksi jual obligasi dan saham AS
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021