Unggulan pertama Axelsen bermain agresif di babak final untuk mengalahkan pebulu tangkis Thailand Kunlavut Vitidsarn dengan dua gim langsung 21-16, 21-6 dalam waktu 47 menit, demikian catatan laman resmi BWF.
Kemenangan itu semakin mempertegas dominasi Axelsen atas Vitidsarn dengan mencatatkan skor pertemuan 3-0, dengan pertemuan terakhir mereka terjadi di Thailand Open pada bulan Januari di Bangkok.
Baca juga: Mesir catatkan sejarah lolos final Piala Sudirman 2021
Sementara itu pasangan Astrup/Rasmussen menjalani laga tak mudah melawan ganda putra Jerman Mark Lamsfuss/Marvin Seidel.
Unggulan kedelapan dari Denmark itu membuka laga tanpa mengalami hambatan berarti dari pasangan Jerman. Namun tekanan baru dirasakan di gim kedua hingga terjadi persaingan ketat.
Beruntung Astrup/Rasmussen mampu meredam perlawanan rival mereka dan mengunci kemenangan 21-16, 21-11 dalam waktu 41 menit.
Dua gelar juara yang diraih memperkokoh kedudukan Denmark sebagai pemegang gelar juara terbanyak di Swiss Open, dengan total 56 gelar.
Namun impian Denmark untuk mencetak hat-trick gelar terpaksa pupus setelah wakil mereka di ganda campuran yaitu Mathias Christiansen/Alexandra Boje dikalahkan Thom Gicquel/Delphine Delrue dari Prancis.
Kemenangan Gicquel/Delrue dengan dua gim langsung 21-19, 21-19 menjadi gelar perdana mereka di Swiss Open.
Baca juga: Rinov/Pitha bertekad perbaiki performa demi hasil lebih baik
Di sektor ganda putri, pasangan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dari Malaysia menyabet gelar perdana di Swiss, mengalahkan unggulan ketiga Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva dengan skor 21-19, 21-12.
Pada sektor tunggal putri, pebulu tangkis Spanyol Carolina Marin juga memenangi gelar perdananya di Swiss setelah mengalahkan Pusarla V. Sindhu dari India.
Marin yang menjadi unggulan teratas, menundukkan unggulan kedua dengan skor 21-12, 21-5 dalam waktu 35 menit di sesi pertandingan penutup.
Baca juga: Wakil Indonesia di Swiss Open habis
Baca juga: IOC setujui sistem baru kualifikasi bulutangkis untuk Olimpiade Tokyo
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021