• Beranda
  • Berita
  • Rupiah terpuruk, tertekan penguatan dolar akibat obligasi AS

Rupiah terpuruk, tertekan penguatan dolar akibat obligasi AS

9 Maret 2021 10:14 WIB
Rupiah terpuruk, tertekan penguatan dolar akibat obligasi AS
Ilustrasi - Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Dolar AS masih berpeluang menguat di awal sesi Selasa bila melanjutkan sentimen beli dolar AS yang ditopang naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi masih terkoreksi dibayangi kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS.

Pada pukul 9.58 WIB rupiah melemah 73 poin atau 0,5 persen ke posisi Rp14.433 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.360 per dolar AS.

"Dolar AS masih berpeluang menguat di awal sesi Selasa bila melanjutkan sentimen beli dolar AS yang ditopang naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Dolar tertinggi 3,5 bulan, terangkat kenaikan imbal hasil obligasi

Telah disetujuinya stimulus fiskal pemerintah AS sebesar 1,9 triliun dolar AS oleh Senat AS di akhir pekan lalu dan janji Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell untuk mempertahankan stimulus moneter untuk menopang pemulihan ekonomi AS, telah menopang kembali naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Dolar AS naik ke level tertinggi dalam 3,5 bulan pada Senin (8/3) kemarin karena meningkatnya tingkat imbal hasil obligasi AS yang membuat takut investor dan meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven dolar AS.

Setelah turun sekitar 4 persen pada kuartal terakhir 2020, dolar AS telah menguat hampir 2,5 persen pada tahun ini hingga hari ini karena investor memperkirakan kenaikan secara luas dalam tingkat imbal hasil obligasi AS yang dapat membebani penilaian ekuitas dan meningkatkan permintaan untuk mata uang AS.

Baca juga: Rupiah Selasa pagi melemah 65 poin

Data ekonomi AS akhir-akhir ini juga mendukung penguatan dolar AS seperti laporan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian yang menambahkan 379.000 pekerja pada bulan lalu.

Indeks dolar AS pada pukul 20:46 WIB Senin (8/3) terlihat menguat sekitar 0,3 persen di level 92,23, yang merupakan level tertinggi sejak akhir November.

Pada Senin (8/3) lalu, rupiah ditutup melemah 60 poin atau 0,42 persen ke posisi Rp14.360 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.300 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Senin sore terkoreksi tajam, tertekan faktor eksternal dari AS


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021