"KKN Mandiri merupakan salah satu solusi adaptif yang dapat ditawarkan perguruan tinggi dalam menghadapi perubahan sistem kuliah," kata Kepala LPPM UP, Dewi Trirahayu, MM di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan layanan universitas perlu terus berorientasi terhadap kepentingan mahasiswa, sehingga kegiatan akademik tidak tertunda yang berarti juga tidak menunda waktu kelulusan. Oleh karena itu, penting bagi universitas untuk tidak berhenti pada kesulitan, namun untuk terus melihat peluang dalam setiap kondisi dan aspek.
Baca juga: Wamendes PDTT dorong partisipasi mahasiswa KKN kembangkan BUMDes
Baca juga: Mendikbud : KKN tematik COVID-19 libatkan 5.600 mahasiswa
Pada Maret 2021, dunia sudah setahun berada dalam situasi pandemi COVID-19. Selama itu pula, semua pihak dipaksa untuk beradaptasi dengan perubahan gaya hidup yang sangat cepat. Perguruan tinggi berlomba menumbuhkan kreativitasnya pada masa yang serba terbatas ini. Salah satunya adalah kreativitas dalam pelaksanaan KKN.
Kegiatan KKN Mandiri 2021 dilaksanakan pada Februari oleh mahasiswa angkatan 2016-2018 sebanyak 56 orang yang tersebar di daerah Jabodetabek, Sukabumi, Brebes dan Lampung. Para mahasiswa didampingi oleh Dosen Pembimbing KKN serta Satgas KKN UP perwakilan dari setiap Fakultas.
Dewi Trirahayu mengatakan dalam kondisi Pandemi COVID 19 ini kegiatan KKN dilaksanakan secara luring dan daring. Program KKN dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat terus mendorong LPPM UP menuju klaster Pkm unggul, oleh karena itu program KKN terus mengalami pengembangan dan meningkatkan koordinasi lintas disiplin ilmu.
Sebagai wujud keseriusan LPPM UP dalam melaksanakan kegiatan KKN Mandiri di tengah pandemi, sebelum para mahasiswa turun ke lapangan diadakan kegiatan pembekalan dengan materi etika, teknik komunikasi, penyusunan laporan yang difasilitasi oleh para dosen dan panitia KKN.
Selain itu, LPPM juga mengirimkan “KKN Kit” yang terdiri dari masker dan hand sanitizer kepada seluruh peserta termasuk kepada seluruh Dosen Pembimbing dan Tim Satgas KKN.
Baca juga: Mendikbud lepas 4.504 mahasiswa KKN PPM UGM secara daring
Baca juga: 4.504 mahasiswa UGM ikuti KKN-PPM secara daring
Program KKN ini dirancang agar memiliki dampak baik bagi semua pihak, oleh karena itu sebagai apresiasi kepada mahasiswa, dari kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan 30 poin untuk Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Hal ini tentunya dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi mahasiswa saat mereka bekerja.
Dampak baik bagi lingkungan KKN adalah karena mahasiswa tinggal di lingkungan tersebut, mereka dapat segera memahami permasalahan masyarakat sekitar, sehingga kegiatan yang dilakukan dapat tepat sasaran dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dewi mengatakan bahwa interaksi langsung mahasiswa dengan masyarakat, baik yang dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah pelaksanaan diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa mengenai kebutuhan masyarakat di tengah pandemi, sehingga mahasiswa mendapatkan pembelajaran berharga selama KKN langsung dari 'kelas kehidupan', yaitu lingkungan masyarakat sekitarnya.
Beberapa produk dari kegiatan KKN ini adalah edukasi pencegahan penyebaran COVID-19 melalui berbagi media kreatif seperti e-poster dan video, penggunaan bahan alam Indonesia yang dapat dikonsumsi untuk menjaga kesehatan, serta edukasi penggunaan media digital untuk UMKM yang terdampak COVID-19.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021