mutasi virus corona B117 di Medan, namun sudah sembuh.
"Pasiennya sudah sehat, karena kasusnya terjadi pada bulan Januari," ujarnya di Medan, Rabu.
Baca juga: Pakar: Replikasi dan penularan virus B117 dua kali lebih cepat
Aris Yudhariansyah menjelaskan, pada bulan Januari, Provinsi Sumut mengirimkan sampel swab pasien yang terkonfirmasi dengan CT Value di bawah 25 ke Jakarta.
Sampel itu, kata Aris, diperiksa di Litbangkes dan ditemukan ada satu sampel yang menunjukkan mutasi virus B117.
Baca juga: Kemenkes imbau masyarakat kurangi mobilitas saat libur Isra Miraj
Temuan itu membuat pasien yang terkonfirmasi tersebut dilakukan tracing.
"Jadi memang benar ada, namun pasien yang terinfeksi itu sudah dinyatakan sembuh," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi imbau masyarakat tak khawatir varian baru virus Corona
Aris menyebutkan, data menunjukkan, pasien mutasi virus corona B117 itu tidak memiliki riwayat perjalanan ke Inggris.
"Yang pasti masih terus dilakukan tracing termasuk kepada orang-orang di sekitarnya, kontak erat dan termasuk dari mana dan kemana dia sebelumnya," ujar Aris.
Aris meminta masyarakat tidak terlalu khawatir terhadap kasus B117 itu.
Dia menjelaskan, virus B117 ini tingkat risikonya tidak lebih atau sama dengan COVID-19.
Hanya saja penyebarannya, 40-70 persen lebih cepat dibandingkan COVID-19 yang sebelumnya telah ada.
"Gejala dan risikonya sama. Satgas juga tidak memberikan perlakuan khusus dalam penanganan pasien B117," katanya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, sebelumnya mengungkapkan, menemukan empat kasus baru terkait mutasi virus corona B117 di Indonesia.
Satu diantaranya pasien asal Medan yang terdeteksi pada 28 Januari.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021