Prospek ekonomi global menjadi cerah karena peluncuran vaksin COVID-19 semakin cepat di beberapa negara dan Amerika Serikat meluncurkan paket stimulus baru yang besar, kata OECD pada Selasa (9/3/2021), menaikkan perkiraannya.Ekonomi dunia akan pulih tahun ini dengan pertumbuhan 5,6 persen dan tumbuh 4,0 persen tahun depan.
Ekonomi dunia akan pulih tahun ini dengan pertumbuhan 5,6 persen dan tumbuh 4,0 persen tahun depan, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan mengatakan dalam prospek ekonomi sementaranya.
Itu menandai peningkatan tajam dari prospek terakhirnya pada awal Desember, ketika forum kebijakan yang berbasis di Paris tersebut memperkirakan pertumbuhan global sebesar 4,2 persen tahun ini dan 3,7 persen tahun depan.
Baca juga: Pasar saham Eropa naik, terangkat harapan pemulihan ekonomi global
Tetapi risiko signifikan membayangi prospek yang membaik, terutama dalam bentuk seberapa cepat pihak berwenang memberikan suntikan vaksin kepada orang-orang, seberapa cepat pembatasan dicabut dan apakah varian baru dari virus corona terus dikendalikan.
"Tidak memvaksinasi dengan cukup cepat berisiko merusak stimulus fiskal yang telah diberlakukan," kata kepala ekonom OECD Laurence Boone pada konferensi pers secara daring.
Menyebut Eropa karena peluncurannya yang lambat, dia mengatakan uang pemerintah yang disuntikkan ke ekonomi berisiko berakhir di tabungan konsumen jika mereka tidak dapat segera kembali ke kehidupan yang lebih normal.
Baca juga: Luhut sebut inovasi jadi pendorong pemulihan ekonomi
Produk domestik bruto global terlihat kembali ke level sebelum pandemi pada pertengahan tahun ini, meskipun dengan perbedaan yang besar antar negara-negara.
"Laju vaksinasi tidak cukup cepat untuk mengkonsolidasikan pemulihan, kami harus melangkah lebih cepat dan kami perlu melakukan yang lebih baik," kata Boone.
Sementara peluncuran vaksin akan memberikan suntikan bagi ekonomi global, paket stimulus Amerika Serikat yang direncanakan sebesar 1,9 triliun dolar AS akan mengalir ke negara-negara lain, menambahkan lebih dari satu persentase poin ke pertumbuhan global.
Ekonomi AS akan tumbuh 6,5 persen tahun ini dan 4,0 persen tahun depan, kata OECD, meningkatkan perkiraannya dari ekspektasi pada Desember sebesar 3,2 persen pada 2021 dan 3,5 persen pada 2022.
OECD memperkirakan paket tersebut, yang mencakup 400 miliar dolar AS pembayaran tunai satu kali sebesar 1.400 dolar AS kepada banyak warga Amerika, akan meningkatkan output AS rata-rata sekitar tiga persen hingga empat persen dalam tahun penuh pertamanya.
Dengan uang publik membanjiri ekonomi terbesar dunia, paket tersebut dapat menciptakan hingga tiga juta pekerjaan AS pada akhir tahun, tetapi juga dapat meningkatkan inflasi rata-rata 0,75 poin persentase per tahun dalam dua tahun pertama.
Sementara itu, stimulus akan menjadi keuntungan bagi mitra dagang utama Amerika Serikat, meningkatkan pertumbuhan sebesar 0,5-1 poin persentase di Kanada dan Meksiko, dan antara 0,25-0,5 di kawasan euro dan China, kata OECD.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021